Hikayat Wayang Kulit Keraton Kacirebonan Terbuat dari Kulit Manusia

Ratusan koleksi wayang kulit milik Keraton Kacirebonan sebagian besar berusia lebih dari 400 tahun sehingga membutuhkan perawatan khusus agar tetap lestari.

oleh Panji Prayitno diperbarui 02 Nov 2019, 08:00 WIB
Penampakan wayang kulit Arjuna Sigeger yang konon katanya terbuat dari kulit abdi Dalem Keraton Kacirebonan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Wayang Kulit Cirebon merupakan salah satu warisan seni yang hingga saat ini masih lestari sejak zaman Sunan Gunung Jati.

Ratusan jenis dan karakter pewayangan menjadi bagian dari koleksi penting yang dimiliki oleh keraton di Cirebon. Salah satunya Keraton Kacirebonan.

"Ada dua kotak yang tersimpan wayang kulit di Keraton Kacirebonan. Yang pertama ada 150 tersimpan di kotak jimat kemudian 175 tersimpan di kotak anggon. Usianya lebih dari 400 tahun," ujar Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan Cirebon Elang Iyan Arifudin di tengah melakukan ritual perawatan wayang kulit," Jumat (1/11/2019).

Dari ratusan wayang kulit koleksi Keraton Kacirebonan, terdapat satu buah wayang yang dianggap istimewa. Wayang tersebut bernama Arjuna Sigeger.

Sosok Arjuna Sigeger memiliki karakter yang mirip dengan tokoh arjuna pada umumnya di cerita pewayangan. Namun, Arjuna Sigeger menjadi spesial karena proses pembuatannya sebagian dari kulit manusia.

Dia menyebutkan, berdasarkan catatan naskah Pulasaren, ada sosok abdi dalem Keraton Kacirebonan yang rela menghibahkan sebagian kulitnya untuk dijadikan bahan pembuatan wayang kulit.

"Saya tidak tahu siapa nama abdi dalemnya itu karena di naskah tidak dijelaskan. Tapi yang pasti dalam naskah sosok abdi dalem itu memang ada semacam janji atau nazar ketika meninggal kulitnya dihibahkan untuk dibuat wayang kulit," ujar dia.

Wayang kulit Arjuna Sigeger dibuat oleh putra Sunan Kalijaga bernama Ki Kaca pada tahun 1400-an. Dalam upaya pelestariannya, Keraton Kacirebonan memperlakukan Wayang Kulit Arjuna Sigeger tersebut dengan cara khusus.

2 dari 2 halaman

Dua versi

Abdi Dalem Keraton Kacirebonan tengah merawat koleksi wayang kulit yang berusia lebih dari 400 tahun. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Dia mengatakan, hibah kulit abdi dalem untuk wayang kulit sebagai bentuk penghormatan yang sangat dalam kepada Sunan Gunung Jati dan Sultan Kacirebonan pertama Sultan Amirul Mukminin Khaerudin.

"Sejak Sultan Kacirebonan pertama meninggal wayang tersebut tidak lagi dipagelarkan karena titah dari istri sultan yakni Ratu Raja Lasminingpuri," kata dia.

Kendati demikian, kisah tentang Wayang Kulit Arjuna Sigeger tersebut memiliki versi lain. Elang Iyan menjelaskan, Wayang Kulit Arjuna Sigeger tersebut dibuat khusus tanpa kulit manusia.

"Versi kedua konon nama Arjuna Sigeger dari peristiwa wafatnya Sultan Keraton Kacirebonan pertama tahun 1814," kata dia.

Sultan Kacirebonan pertama mulai bertahta pada tahun 1808. Dia menyebutkan, usia pentas Wayang Kulit Arjuna Sigeger hanya enam tahun.

Kepergian Sultan Amirul Mukminin Khaerudin tersebut membuat warga Cirebon geger. Sehingga wayang kulit tersebut dinamakan Arjuna Sigeger.

"Sejak Sultan Amirul Mukminin Khaerudin meninggal sang istri Ratu Raja Lasminingpuri menyatakan wayang Arjuna Sigeger tidak lagi dipagelarkan selamanya. Kami hanya merawatnya saja kemudian dimasukkan kembali ke kotak," kata dia.

Saksikan vidio pilihan berikut ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya