Tolak Jabatan Menteri dari Jokowi, Ini Alasan Adian Napitupulu

Meski sudah menolak, dia menegaskan belum mengetahui jabatan apa yang ditawarkan Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2019, 03:27 WIB
Politikus PDI Perjuangan Aldian Napitupulu (kiri) saat menjadi pembicara dalam serial diskusi dalam rangkaian Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Jumat (9/8/2019). Diskusi tersebut membahas Demokrasi Arus Bawah (Perlawanan Terhadap Rezim Otoriter). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengaku sudah menolak tawaran jabatan menteri periode 2019-2024 dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Alasannya, Adian merasa tidak memiliki talenta untuk duduk di posisi tersebut.

"Betul (menolak jabatan menteri). Karena gue tidak merasa punya talenta di situ," kata Adian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Meski sudah menolak, dia menegaskan belum mengetahui jabatan apa yang ditawarkan Jokowi. Namun, dia tetap tidak mau memaksakan diri menjadi menteri.

"Posisi belum, dan gini lho maksudnya, hidup itu enggak sekadar meraih jabatan dan harta, ada yang lebih tinggi daripada itu, dan menurut gue itu lebih penting buat gue," ungkap Adian.

Menurutnya ada tugas yang lebih penting dari sekadar jabatan menteri. Salah satunya adalah dengan menjalani hidup sebagai manusia.

"Menjalankan tugas kita sebagai manusia," ucapnya.

Sebelumnya, Adian sempat menjelaskan perihal pertemuan empat mata dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Agustus lalu di Istana.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bukan Tampang Birokrat

Dalam pertemuan tersebut, Adian diminta menjadi menteri di kabinet mendatang di Pemerintah Jokowi. Adian, membenarkan hal tersebut bahwa dirinya memang diminta menjadi menteri oleh Jokowi.

"Sudah (bertemu dengan Jokowi). Diminta jadi menteri, dan saya 4 kali bilang, ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri, begitu saja," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu 21 September 2019.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya