3 Hal Ini Bikin Milenial Menumpuk Banyak Utang

Hal boros yang dilakukan milenial ini bikin menumpuk banyak utang.

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Feb 2019, 09:30 WIB
Generasi Milenial Tidak Menyadari Bahwa Masalah Kesehatan Tengah Mengintai Mereka Gara-gara Kebiasaan Buruk yang Mereka Kerjakan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah bukan rahasia lagi jika generasi milenial mencetak utang dengan jumlah yang besar.

Di Amerika saja, penduduk berusia 25 hingga 36 tahun memiliki utang yang berjumlah USD 42 ribu atau sekitar Rp 590 juta. Hal tersebut tidak berasal dari biaya pendidikan atau biaya hidup, tapi dari kebiasaan belanja.

Menurut Federal Reserve, utang kartu kredit penduduk Amerika sudah mencapai total USD 1 triliun atau sekitar Rp 14 ribu triliun. Seiring dengan kebutuhan hidup yang semakin mahal, utang pasti akan bertambah.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Banyak dari generasi milenial yang sering mengeluh kekurangan uang. Gajian, uang terpakai untuk hiburan, kebutuhan hidup belum terpenuhi, kembali lagi gajian, uang dipakai untuk hiburan, dan seterusnya.

Kevin O'Leary, pebisnis pemilik O'Shares ETF, mengungkapkan ada tiga hal yang menyebabkan pengeluaran milenial membengkak, seperti dilansir dari CNBC:

 

2 dari 4 halaman

1. Kopi

Es Kopi dan Kopi Panas

Sudah menjadi keharusan bagi generasi milenial untuk memesan es kopi saat sedang nongkrong dengan teman-teman. Sebut saja beberapa merek es kopi terkenal, seperti Starbucks, selalu ramai dikunjungi kawula muda.

Padahal, harga es kopi cukup merogoh kocek. Harga satu es kopi dapat disetarakan dengan harga satu hingga tiga makanan berat di warung makan.

Milenial Amerika pun demikian. Penduduk Amerika menghabiskan USD 1.100 setiap tahunnya hanya untuk membeli kopi, sekitar 30 persen lebih besar dibanding jumlah investasi yang dilakukan.

Rata-rata, harga satu cangkir kopi berkisar antara USD 2 hingga USD 3,5 atau sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu. Untuk kopi-kopi yang spesial, biasanya harganya lebih tinggi. Hal yang sama berlaku di Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

2. Sepatu

Ilustrasi sneakers.

Seringkali wanita tidak bisa menahan keinginan menghabiskan uang hanya untuk membeli sepatu.

Menurut O'Leary, sejatinya kita hanya butuh empat sepatu: sepatu sendal, sepatu olahraga dan dua sepatu untuk bekerja serta jika Anda sering bepergian formal, belilah satu sepatu formal (heels untuk wanita, pantofel untuk pria).

Lebih dari itu, Anda hanya menghabiskan uang saja. Harga satu sepatu juga cukup menghabiskan uang saku bulanan, yaitu sekitar Rp 300 hingga Rp 500 ribu per pasangnya.

Menurut penelitian DSW, tahun lalu 75 persen wanita di Amerika memiliki 20 pasang sepatu, sementara pria memiliki 12 pasang. 

Menurut Psychology Today, dari seluruh pasang sepatu tersebut, hanya 3-4 pasang yang sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, membeli banyak sepatu sama saja dengan membuang uang.

 

4 dari 4 halaman

3. Jeans

Ilustrasi jeans.

O'Leary mengatakan untuk tidak membeli jeans lebih dari tiga buah. Menurut dia, seseorang hanya harus memiliki 1 jeans hitam, 1 jeans putih, dan 1 jeans warna original.

Harga satu celana jeans berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu. Selain jeans, pakaian lain juga jadi favorit para milenial untuk menghabiskan uangnya. Padahal sama seperti sepatu, hanya beberapa yang mereka gunakan.

Bila Anda memutuskan untuk menekan pengeluaran terhadap tiga hal ini, Anda akan menghemat 10 persen gaji Anda yang bisa Anda gunakan untuk keperluan lain atau disimpan sebagai tabungan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya