Garuda Pertimbangkan Ambil Alih Pengelolaan Operasional AirAsia

Pertimbangan yang tengah dilakukan adalah benefit apa yang diperoleh Garuda Indonesia jika kerjasama dengan AirAsia Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Des 2018, 14:31 WIB
AirAsia Indonesia resmi membuka rute baru ke India, Rabu (4/10), dengan penerbangan empat kali sehari dari Bali ke Kolkata.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku mendapatkan tawaran dari AirAsia Indonesia untuk Kerjasama Operasi (KSO). Hanya saja, saat ini manajemen Garuda Indonesia masih mempertimbangkan hal itu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, pertimbangan yang tengah dilakukan adalah benefit apa yang diperoleh Garuda Indonesia jika kerjasama dengan AirAsia Indonesia.

"Ya mereka minta KSO dengan kita, tapi saya belum bicarakan detail. Kita akan kihat opportunity nya, kalarena AirAsia ini kuat di internasional, jadi kita support juga ke Citilink. Jadi kita terbuka," kata Ari Askhara di Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Jika KSO ini terwujud, nantinya akan menjadi kerjasama dengan maskapai untuk ke sekian kalinya bagi Garuda Indonesia setelah sebelumnya dengan Sriwijaya Air.

Grup Garuda Indonesia, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia, mengambil langkah strategis dengan mengambil-alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.

Langkah strategis ini direalisasikan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. KSO tersebut telah ditandatangani pada 9 November 2018. Nantinya keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.

"Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen – komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara di Jakarta (14/11/2018).

Ari menambahkan bagi grup Garuda Indonesia, kerja sama joint operation ini, dapat memberikan dampak yang positif di antaranyaCitilink Indonesia dapat mensinergikan dan memperluas segmen pasar, jaringan, kapasitas dan kapabilitasnya, serta mempercepat restrukturisasi penyelesaian kewajiban grup Sriwijaya pada salah satu anak Perusahaan Garuda Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Garuda Indonesia Ambil Alih Pengelolaan Operasional Sriwijaya Air

Rencananya, 188 turis Malaysia akan didaratkan di Bandara International Hanandjoedin, Belitung dengan maskapai Sriwijaya Air.

Sebelumnya, Grup Garuda Indonesia, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia, mengambil langkah strategis dengan mengambil-alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air. 

Langkah strategis ini direalisasikan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. KSO tersebut telah ditandatangani pada 9 November 2018. Nantinya keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut. 

"Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen – komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara di Jakarta (14/11/2018).

Ari menambahkan bagi grup Garuda Indonesia, kerja sama joint operation ini, dapat memberikan dampak yang positif di antaranya Citilink Indonesia dapat mensinergikan dan memperluas segmen pasar, jaringan, kapasitas dan kapabilitasnya, serta mempercepat restrukturisasi penyelesaian kewajiban grup Sriwijaya pada salah satu anak Perusahaan Garuda Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya