JK: OTT di Kemenpora Tak Akan Pengaruhi Prestasi Atlet

Sebelumnya KPK menangkap sembilan orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Des 2018, 12:42 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan saat Rakornas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta, Senin (10/12). Rakornas untuk memperkuat koordinasi pengawasan Pemilu 2019 di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku belum mengetahui adanya operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Kemenpora terkait dana hibah ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Saya baru tahu beritanya tapi belum tahu siapa dan tentang apa alasannya," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).

Walaupun dalam penangkapan tersebut terdapat Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana. Menurut JK tidak akan berpengaruh para prestasi para atlet.

"Saya kira tidak, karena prestasi olahraga di samping Menterinya juga oleh cabor (cabang olahraga) yang bersangkutan," ungkap JK.

Sebelumnya KPK menangkap sembilan orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Salah satu orang diamankan KPK dalam OTT tersebut merupakan Deputi IV Kemenpora.

"Sejauh ini ada 9 orang yang kami amankan. Pihak yang dibawa tersebut dari unsur Kemenpora dan KONI, baik pejabat setingkat Deputi di Kemenpora, PPK, ataupun pengurus KONI," kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Selasa 18 Desember.

2 dari 2 halaman

Sita ATM

Tim penindakan lembaga antirasuah juga menyita uang Rp 300 juta dan ATM yang berisi ratusan juta rupiah selain mengamankan sembilan orang tersebut. Diduga uang tersebut merupakan transaksi terkait dengan pencairan dana hibah dari Kemenpora ke KONI.

"Bukti-bukti awal berupa uang sekitar Rp 300 juta dan sebuah ATM yang juga berisi uang seratusan juta rupiah," kata Agus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya