Kekhawatiran SBY di Pilkada Serentak 2018

Betapa saat itu, dirinya mewanti-wanti agar Pilkada berjalan adil dan jujur. Serta meminta seluruh penegak hukum berlaku netral.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Jun 2018, 13:31 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu Ani menunjukkan surat suara sebelum mencoblos pada Pilkada Serentak 2018 di TPS 06 Nagrak, Bogor, Rabu (27/6). SBY menggunakan hak pilih untuk Pilgub Jabar dan Pilbup Bogor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bogor - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Pilkada 2018 dapat berlangsung secara aman dan damai serta demokratis. Selain itu, dia berharap masyarakat dapat mengawal agar aparat kemanan bersikap netral.

"Demokratis dalam arti jujur dan adil, itu harapan rakyat indonesia. Saya juga bermohon agar kiranya negara pemerintah, BIN, Polri dan TNI netral. Itu amanah konstitusi itu sumpah dan jabatan para abdi negara dan pemerintah termasuk TNI, Polri. Saya kira yang saya sampaikan juga harapan rakyat indonesia," papar dia, Rabu (27/6/2018).

"Saya juga peduli dan betul mengawal agar pilkada berlangsung jujur dan adil sekaligus mengawal netralitas BIN, TNI dan Polri, itu harapan saya," sambung dia.

SBY mencontohkan selagi menjadi Calon Presiden 2009 lalu. Betapa saat itu, dirinya mewanti-wanti agar Pilkada berjalan adil dan jujur. Serta meminta seluruh penegak hukum berlaku netral.

"Saya konsisten waktu saya menjadi presiden tahun 2009 dulu saya juga capres partai politik yang saya pimpin juga mengikuti pemilu saya sampaikan waktu itu di hadapan para jenderal, laksamana, marsekal TNI baik angkatan darat angkatan laut angkatan udara dan polri dihadapan pers supaya netral," terang SBY.

Dengan begitu, jika ada pasangan yang kalah akan menerimanya dengan lapang dada. Sedangkan, jikalau Pilkada serentak 2018 diwarnai ketidakjujuran dan keadilan. Dia khawatir masyarakat akan bertindak semaunya sendiri.

"Itulah mengapa saya selalu dari dulu hingga sekarang untuk konsisten menjamin jujur dan adilnya setiap pilkada dan pemilu termasuk netralitas para aparatur negara dan pemerintah tujuannya supaya kalau tidak terpilih atau kalah harus menerima karena memang pelaksanaanya jujur dan adil," kata SBY.

"Tapi kalau tidak jurdil saya khawatir ketidakpuasan itu dilampiaskan dengan cara-cara yg tidak baik. Inilah yg harus kita cegah dan itu yang ada didalam hati dan pikiran saya temen-temen," SBY menambakan.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya