Syahbandar Harus Pastikan Kapal Tak Lebihi Kapasitas

Hal yang wajib dilakukan pemilik kapal adalah memastikan ketersediaan jaket pelampung yang digunakan jika terjadi hal yang tak diinginkan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Jun 2018, 20:33 WIB
Tim SAR gabungan mencari para korban hilang KM Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau seluruh Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Dinas Perhubungan terkait di seluruh daerah wajib mencatat jumlah penumpang dalam daftar manifest serta memastikan kapal dalam kondisi tidak melebihi kapasitas.

"Saya minta kepada syahbandar untuk memastikan perjalanan kapal aman dan nyaman dengan tidak mengizinkan kapal beroperasi jika tak laik," ujarnya saat melakukan video conference arus mudik di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (23/6/2018).

Suatu kewajiban bagi otoritas pelabuhan untuk selalu mendata nama dan jumlah penumpang yang akan diberangkatkan dalam kapal.

"Terpenting bagaimana perjalanan itu harus dicatat wajib dan dituangkan dalam manifest dan dipastikan kapal yang berangkat itu tidak melebihi kapasitas," paparnya.

Hal lain yang juga harus diperhatikan dan wajib dilakukan pemilik kapal adalah memastikan ketersediaan jaket pelampung yang digunakan jika terjadi hal yang tak diinginkan. "Di kapal itu dipastikan pelampung bisa mencapai semuanya," katanya.

Menhub Budi berharap dengan adanya kepatuhan dari KSOP dan pemilik kapal melakukan tindakan pencegahan seperti tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas, kecelakaan yang terjadi di Danau Toba tidak terjadi lagi.

 

2 dari 2 halaman

Video Conference

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menggelar konferensi pers terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun. Foto (Liputan6.com/Maulandy)

Sebagai informasi, Menhub Budi melakukan video conference di Posko Nasional Terpadu Angkutan Lebaran di Kementerian Perhubungan. Dalam video conference tersebut, Menhub menerima laporan mengenai kondisi pelayaran di 20 pelabuhan di 20 daerah yang secara umum menyatakan siap mengawasi perjalanan kapal terutama dalam arus balik.

"Secara khusus saya ingin mengambil inisatif untuk melakukan video conference untuk masa sekarang dan mendatang dari evaluasi yang terjadi di Danau Toba. Saya bersama Panglima TNI dan Polri ada satu kegiatan secara tidak maksimal di daerah daerah," kata Budi.

Hal ini dilakukan mengingat insiden tenggelamnya kapal rakyat Sinar Bangun yang bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Simosir menuju Pelabuhan Tigaras Parapat, yang terbalik diperairan Danau Toba yang diduga akibat adanya cuaca buruk.

"Kita di Toba baru aja ada masalah bukan tidak mungkin kalau kita abaikan, akan terjadi di mana-mana. Makanya kita mengundang berdialog dengan semua KSOP," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya