Liputan6.com, Paris: Kantor kejaksaan di Paris, Prancis, melakukan penyelidikan awal atas kasus percobaan perkosaan yang dituduhkan kepada mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn kepada penulis Prancis, Tristane Banon, Jumat (8/7).
Novelis asal Prancis itu mengaku mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari Strauss-Kahn pada 2002 lalu. Selama ini, ia bungkam karena ibunya bekerja sebagai anggota dewan regional di Partai Sosialis Strauss-Kahn. Banon termotivasi mendaftarkan gugatannya setelah Strauss-Kahn ditangkap pada 14 Mei lalu [baca: Strauss-Kahn Kembali Hadapi Gugatan].
Pengacara Banon, David Koubbi, mengajukan gugatan awal pekan ini. Dalam gugatannya tercantum insiden terjadi ketika Bannon pergi untuk melakukan wawancara dengan Strauss-Kahn di sebuah apartemen di Paris.
Banon juga mengaku telah siap menghadapi berbagai kesulitan yang akan menghadangnya untuk mendapat keadilan. Menurutnya, kesulitan untuk menjerat Strauss-Kahn tidak sebanding dengan trauma yang diakibatkan perlakuan tidak senonoh itu.
Dalam sebuah kesempatan, Banon juga menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Banon mengatakan, Strauss-Kahn menahan Banon untuk meninggalkan kantornya dengan menggenggam tangannya. Ia berusaha untuk melepaskan diri. Namun, Strauss-Kahn terus menahannya dan berusaha untuk melepaskan celana Banon.(AP/SHA)
Novelis asal Prancis itu mengaku mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari Strauss-Kahn pada 2002 lalu. Selama ini, ia bungkam karena ibunya bekerja sebagai anggota dewan regional di Partai Sosialis Strauss-Kahn. Banon termotivasi mendaftarkan gugatannya setelah Strauss-Kahn ditangkap pada 14 Mei lalu [baca: Strauss-Kahn Kembali Hadapi Gugatan].
Pengacara Banon, David Koubbi, mengajukan gugatan awal pekan ini. Dalam gugatannya tercantum insiden terjadi ketika Bannon pergi untuk melakukan wawancara dengan Strauss-Kahn di sebuah apartemen di Paris.
Banon juga mengaku telah siap menghadapi berbagai kesulitan yang akan menghadangnya untuk mendapat keadilan. Menurutnya, kesulitan untuk menjerat Strauss-Kahn tidak sebanding dengan trauma yang diakibatkan perlakuan tidak senonoh itu.
Dalam sebuah kesempatan, Banon juga menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Banon mengatakan, Strauss-Kahn menahan Banon untuk meninggalkan kantornya dengan menggenggam tangannya. Ia berusaha untuk melepaskan diri. Namun, Strauss-Kahn terus menahannya dan berusaha untuk melepaskan celana Banon.(AP/SHA)
