Serangan Trump Bikin Kapitalisasi Saham Amazon Susut Rp 825,68 Triliun

Presiden AS Donald Trump unggah status lewat Twitter sebanyak empat kali yang menyerang Amazon.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Apr 2018, 15:37 WIB
Presiden AS, Donald Trump meninjau prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko yang kontroversial di San Diego, Selasa (13/3). Prototipe tembok perbatasan Trump memiliki tinggi sekitar 9 meter, dengan puncak yang tebal dan bundar. (MANDEL NGAN / AFP)

Liputan6.com, New York - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan Amazon. Akibatnya harga saham Amazon tertekan pada awal April 2018.

Mengutip laman CNN Money, Selasa (3/4/2018), saham Amazon turun lima persen pada Senin waktu setempat usai Trump memperbaharui serangan kepada Amazon lewat akun media sosial Twitter @realDonaldTrump.

Kapitalisasi pasar saham Amazon menyusut USD 60 miliar atau sekitar Rp 825,68 triliun (asumsi kurs Rp 13.761 per dolar Amerika Serikat). Penurunan kapitalisasi pasar saham itu sejak  Axios melaporkan kalau Trump "mengincar" Amazon. Total kapitalisasi pasar saham Amazon tercatat USD 664,19 miliar pada Senin waktu setempat.

Serangan baru dari Trump menekan harga saham Amazon. Trump sekali lagi menuduh Amazon mengambil keuntungan dari layanan pos AS. Ia menilai, Amazon tidak membayar bagian pajak yang adil. Faktanya, Amazon membayar pajak lebih rendah sama dengan biaya kantor pos kepada para pengirim dan mengumpulkan pajak penjualan di setiap negara yang membebankannya.

Trump juga mengatakan, kalau dirinya tidak menyukai Amazon karena CEO Amazon Jeff Bezos memiliki Washington Post. Ia menyatakan tanpa bukti kalau Bezos menggunakan Washington Post untuk melobi kepentingan bisnis Amazon.

Donald Trump telah mengunggah status soal Amazon sebanyak empat kali dalam seminggu terakhir. Penurunan saham Amazon pun berkontribusi terhadap penurunan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street. Pada Senin waktu setempat, indeks saham Nasdaq turun 2,7 persen.

“Investor mulai melepaskan saham teknologi, khawatir peraturan oleh pemerintah meningkat terutama karena skandal Facebook baru-baru ini. Peraturan dari pemerintah membayangi sektor teknologi,” ujar Analis Analis Jefferies, Brent Thill.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Jeff Bezos (AP Photo/Ted S. Warren, File)

Saham Apple, Amazon, Google, Microsoft, dan Facebook berkontribusi terhadap kenaikan wall street pada 2017. Bahkan saham Amazon naik 56 persen pada 2017.

“Ketika kapitalisasi pasar Anda menjadi USD 700 miliar, Anda menjadi target,” ujar Thill.

Ia menambahkan, serangan Trump dapat mencegah kenaikan jangka pendek untuk saham Amazon.

Trump cenderung menentang terhadap penggunaan layanan pos Amazon dan unggahan tweetnya telah menambah kekhawatiran investor kalau perusahaan akan mendapatkan lebih banyak peraturan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya