Liputan6.com, Denpasar: Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara melakukan pengujian ulang terhadap tiga pesawat MA-60 di Bandara Ngurah Rai, Bali, dalam tiga hari terakhir. Langkah ini guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang pascakecelakaan pesawat jenis yang sama di Kaimana, Papua.
"Pengujian itu sudah kami lakukan sejak Kamis, yakni memeriksa 12 item hal teknis seperti perangkat komunikasi udara, mesin, penerbangan, dokumen-dokumen, hingga komponen pesawat yang rutin diganti," ungkap Teguh Jalu, Koordinator Pemeriksaan dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara, Sabtu (14/5).
Selain menguji kelayakan perangkat komunikasi udara, mesin, dan dokumen-dokumen, Direktorat Kelayakan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara rencananya juga akan menguji kecapakan pilot ketiga pesawat Merpati MA-60. "Mungkin beberapa hari kedepan tim akan menguji pilotnya. Penguji akan ikut terbang untuk menguji teknis kecakapan pilot," katanya.
Pengujian kelayakan terhadap pesawat buatan Cina tersebut telah diketahui hasilnya, yakni dalam tiga pesawat itu tidak ditemukan adanya kerusakan atau masalah teknis lainnya. "Tidak ditemukan adanya kerusakan atau masalah teknis yang bisa membahayakan penerbangan," kata Teguh.(ADO/Ant)
"Pengujian itu sudah kami lakukan sejak Kamis, yakni memeriksa 12 item hal teknis seperti perangkat komunikasi udara, mesin, penerbangan, dokumen-dokumen, hingga komponen pesawat yang rutin diganti," ungkap Teguh Jalu, Koordinator Pemeriksaan dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara, Sabtu (14/5).
Selain menguji kelayakan perangkat komunikasi udara, mesin, dan dokumen-dokumen, Direktorat Kelayakan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara rencananya juga akan menguji kecapakan pilot ketiga pesawat Merpati MA-60. "Mungkin beberapa hari kedepan tim akan menguji pilotnya. Penguji akan ikut terbang untuk menguji teknis kecakapan pilot," katanya.
Pengujian kelayakan terhadap pesawat buatan Cina tersebut telah diketahui hasilnya, yakni dalam tiga pesawat itu tidak ditemukan adanya kerusakan atau masalah teknis lainnya. "Tidak ditemukan adanya kerusakan atau masalah teknis yang bisa membahayakan penerbangan," kata Teguh.(ADO/Ant)
