Dua Suplemen Mengandung DNA Babi Dibahas dalam Rapat Pimpinan DPR

Ketua DPR meminta kepada Komisi IX DPR RI untuk melakukan peninjauan ke lokasi pabrik pembuat kedua suplemen mengandung DNA babi.

oleh Ika Defianti diperbarui 01 Feb 2018, 21:33 WIB
Apakah Anak yang Sehat Perlu Suplemen Vitamin?

Liputan6.com, Jakarta - Persoalan adanya suplemen yang mengandung deoxyribonucleic acid (DNA) babi dirapatkan dalam rapat pimpinan DPR RI. Bahkan permasalahan dalam dua merek suplemen itu menjadi bahan utama rapat.

Untuk hasil rapat, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo telah meminta kepada Komisi IX DPR RI untuk melakukan peninjauan ke lokasi pabrik pembuat kedua suplemen yang meresahkan masyarakat.

"Meminta Komisi IX DPR melakukan peninjauan langsung ke pabrik tersebut, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat," kata Bambang di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Bamsoet panggilan akrab dari Bambang Soesatyo mengimbau, masyarakat tetap tenang akan penemuan BPOM terkait kandungan DNA babi dalam suplemen yang dikonsumsi masyarakat.

Tak hanya itu, dia meminta kepada BPOM untuk dapat bertindak tegas kepada perusahan yang memproduksinya.

"Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak resah atas beredarnya surat tersebut, mengingat BPOM RI telah meminta pabrik terkait menarik dan menghentikan produksi dan distribusi produk tersebut dari pasaran," Bamsoet menegaskan.

 

2 dari 2 halaman

Temuan BPOM

Perlukah Minum Suplemen Saat Puasa?

Sebelumnya, melalui pernyataan tertulis di situs resmi BPOM pada Rabu, 31 Januari 2018, benar bahwa menemukan kandungan DNA babi dalam sebuah suplemen yang beredar di masyarakat.

Adapun nomor izin edar (NIE) untuk suplemen yang mengandung babi tersebut, POM SD.051523771 nomor bets BN C6K994H. Sementara Enzyplex tablet produksi PT Medifarma Laboratories dengan NIE DBL7214704016A1 nomor bets 16185101.

Dari hasil pengujian terhadap adanya DNA babi, kedua produk suplemen di atas terbukti positif mengandung DNA babi.

BPOM RI segera bertindak dengan menginstruksikan PT Pharos Indonesia dan PT Medifarma Laboratories untuk menghentikan produksi dan distribusi produk suplemen mengandung babi dengan nomor tersebut.

Simak video menarik berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya