Sukses

Produsen Suplemen Ber-DNA Babi Ganti Bahan Baku dengan yang Halal

Sejak mengetahui adanya kontaminan dalam produk mereka, produsen Viostin DS kemudian melakukan upaya penanganan sesuai arahan BPOM.

Liputan6.com, Jakarta Produsen Viostin DS PT Pharos Indonesia akan mengganti bahan baku produk suplemen yang terindikasi terkontaminasi DNA babi. "Kami telah menyiapkan alternatif pemasok bahan baku dari negara lain yang telah bersertifikat halal dari negara asalnya dan telah lulus uji PCR (Polymerase Chain Reaction)," ujar Corporate Communications Director PT Pharos Indonesia, Ida Nurtika dalam keterangan pers yang diterima redaksi Liputan6.com, Rabu (31/1/2018).

Sejak mengetahui Viostin DS dengan bets tertentu terkontaminasi pada akhir November 2017, PT Pharos Indonesia segera menghentikan produksi dan penjualan Viostin DS yang terkontaminasi DNA babi sesuai arahan BPOM. 

DNA babi dinyatakan terkandung dalam suplemen Viostin DS, suplemen makanan yang diproduksi salah satu perusahaan dalam negeri. Temuan kontaminan ini berdasarkan hasil uji sampel yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhir November 2017.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ganti bahan baku lain

Tak hanya itu, PT Pharos Indonesia juga aktif menelusuri sumber dugaan kontaminasi mulai dari tempat produksi produk jadi, kualitas bahan baku, tempat penyimpanan, produsen bahan baku, serta tempat lain yang memungkinkan terjadinya kontaminasi.

Dari hasil penelusuran itu belakangan diketahui, salah satu bahan baku pembuatan Viostin DS, yakni Chondroitin Sulfat, yang didatangkan dari pemasok luar negerilah yang menyebabkan Viostin DS dengan bets tertentu terkontaminas.

Untuk menjamin kepentingan konsumen, PT Pharos Indonesia juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Badan POM dalam menyelesaikan persoalan ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.