Hujan Abu, Yogyakarta Butuh Masker

Kota Yogyakarta diselimuti abu tebal setelah Gunung Merapi mengeluarkan awan panas tadi pagi. Warga harus menggunakan masker jika ingin tak terserang penyakit.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Okt 2010, 07:50 WIB
Liputan6.com, Sleman: Penggunaan masker tampaknya mutlak dilakukan warga sekitar Gunung Merapi. Sebab, setelah mengeluarkan abu vulkanik, Sabtu (30/10), hujan abu langsung menyelimuti Yogyakarta dan sekitarnya.

Ketebalan abu bisa terlihat di sejumlah ruas jalan dan bangunan. Ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Apalagi, aktivitas warga sudah mulai berlangsung pagi ini, sehingga banyak abu beterbangan setelah tertiup angin kendaraan yang melintas.

Jika tidak hati-hati, bukan tak mungkin, warga akan terserang gangguan pernapasan, batuk, atau pilek. Itulah sebabnya, warga disarankan menggunakan masker saat ini.

Menurut warga, erupsi tadi pagi benar-benar membuat kaget. "Sampai terdengar empat kali letusan, bunyinya seperti geledek. Semuanya, sepeda motor, dan mobil, pergi ke arah selatan," ujar Suprapto, warga.

Rencananya, jika aktivitas Merapi terus meningkat, jalur Hargobinangun, Sleman, akan dijadikan jalan prioritas untuk mengungsi. Artinya, kendaraan dari arah bawah akan dilarang menuju atas. Sebaliknya, hanya kendaraan dari atas yang boleh melintas ke bawah mengangkut para pengungsi.(ULF)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya