Paul Gurita Mati, Maradona Lega

Tidak ada air mata dari mantan pelatih Timnas Argentina mendengar matinya Paul ‘gurita peramal’. Pelatih yang gagal membawa negaranya juara pada Piala Dunia di Afrika Selatan itu senang dengan kabar tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Okt 2010, 01:04 WIB
Diego Maradona memberikan keterangan pertamanya selang sehari setelah keputusan AFA yang tidak lagi memperpanjang kontraknya di Timnas Agentina. AFP PHOTO/Maxi Failla
Liputan6.com, Buenos Aires: Paul, gurita penghuni pusat akuarium dan kehidupan lain di Oberhausen, Jerman, menjadi pusat perhatian ketika Piala Dunia 2010 berlangsung selama sebulan di Afrika Selatan. Paul dengan tepat memrediksi tujuh partai yang dimainkan Jerman, termasuk kekalahan dari Belanda di semifinal.

Paul tidak hanya pandai menebak hasil negara tempatnya berdomisili. Hewan bertentakel delapan ini juga jitu ketika menebak hasil partai final antara Spanyol versus Belanda. Bagi Diego Maradona, Paul ini juga memberi kesan.

Legenda sepak bola Argentina itu hanya bisa geleng-geleng ketika Paul menebak Jerman bakal mengungguli Argentina. Bukti di lapangan, Jerman mencukur Argentina 4-0 dalam partai perempat final. Itulah partai terakhir Maradona sebagai pelatih Albiceleste, julukan Timnas Argentina.

Entah masih sentimen atau hanya bagian dari kelakarnya, Maradona mengaku lega atas kematian Paul. “Saya senang si gurita peramal itu sudah tiada. Kesalahan dialah kami tersingkir dari Piala Dunia 2010,” demikian pernyataan pencetak ‘gol tangan Tuhan’ dari akun Twitter-nya. Paul meninggal secara natural Selasa (26/10) waktu setempat (Baca: Paul “Gurita Peramal” Tutup Usia).(DIM/Goal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya