Liputan6.com, Temanggung: Lebaran biasanya lekat dengan pengiriman bingkisan yang tertata cantik atau dikenal dengan parsel. Namun bisnis parsel lebaran kali ini kurang menguntungkan bagi para pedagang di Temanggung, Jawa Tengah. Seperti yang dialami Agus Irawan.
Meski sudah mendekati lebaran, hingga Ahad (29/8), pembelian parsel masih sepi. Padahal sejumlah bingkisan berisi berbagai jenis makanan dan buah-buahan telah tertata rapi dan siap dikirim ke konsumen. Agus memasarkan parsel dengan berbagai cara, salah satunya membuka stan di berbagai acara.
Tetapi upaya tersebut belum begitu mendatangkan hasil. Agus mengatakan, sepinya pembeli diakibatkan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang lebaran. Sejumlah pedagang parsel mengaku omzet menurun hingga 50 persen dibanding tahun lalu. Padahal, harga parsel yang semula mencapai Rp 200 ribu per paket, diturunkan harganya antara Rp 50-Rp 150 ribu.(IDS/AIS)
Meski sudah mendekati lebaran, hingga Ahad (29/8), pembelian parsel masih sepi. Padahal sejumlah bingkisan berisi berbagai jenis makanan dan buah-buahan telah tertata rapi dan siap dikirim ke konsumen. Agus memasarkan parsel dengan berbagai cara, salah satunya membuka stan di berbagai acara.
Tetapi upaya tersebut belum begitu mendatangkan hasil. Agus mengatakan, sepinya pembeli diakibatkan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang lebaran. Sejumlah pedagang parsel mengaku omzet menurun hingga 50 persen dibanding tahun lalu. Padahal, harga parsel yang semula mencapai Rp 200 ribu per paket, diturunkan harganya antara Rp 50-Rp 150 ribu.(IDS/AIS)
