Banjir di Kutai Barat Lumpuhkan Perekonomian

Banjir di Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, hingga kini belum menunjukkan akan surut. Bahkan ketinggian air di sejumlah desa di Kecamatan Muara Lawa semakin meningkat.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Apr 2010, 20:55 WIB
Liputan6.com, Kutai Barat: Banjir di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, yang merendam sepuluh kecamatan, hingga Ahad (25/4) belum menunjukkan akan surut. Bahkan ketinggian air di sejumlah desa di Kecamatan Muara Lawa semakin meningkat hingga mencapai tiga meter.

Akibatnya, sudah hampir dua pekan ini, Aslani warga RT 01 Desa Lambing, Kecamatan Muara Lawa, sibuk menyelamatkan barang-barang dagangannya dari rendaman banjir. Tak ada kegiatan jual beli karena tokonya tutup sejak banjir setinggi dua hingga tiga meter merendam Desa Lambing dan tujuh desa lain di Kecamatan tersebut.

Aslani yang berjualan suku cadang sepeda motor, mesin perahu, bahan bangunan dan sekaligus membuka usaha jahit, sebelumnya memperoleh penghasilan sekitar Rp 2 juta per bulan. Tapi sejak banjir melanda, sudah hampir dua pekan ini Aslani tak memperoleh penghasilan sama sekali.

Selain merendam ribuan rumah warga dan fasilitas umum seperti puskesmas dan sekolah di sepuluh kecamatan, banjir juga menyebabkan jalur Trans Kalimantan-Poros Tengah yang menghubungkan wilayah Kabupaten Kutai Barat dengan Kota Samarinda terputus.

Warga menuding pembukaan pertambangan batubara dan perkebunan sawit yang melampaui daya dukung lingkungan sebagai penyebab banjir. Untuk menyelamatkan diri dari banjir warga mulai mengungsi ke posko penampungan di areal perbukitan, yang dibangun pemerintah setempat dan TNI.(IDS/ADO)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya