Kisah Pemuda Gangguan Mental Dipaksa Tinggal di Bak Kayu

Pemuda itu mulai terganggu mentalnya saat usia 6 bulan.

oleh Eka Hakim diperbarui 29 Okt 2016, 09:03 WIB
Pemuda itu mulai terganggu mentalnya saat usia 6 bulan. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - ‎ Malang nian nasib Yusril (18). Anak kedua pasangan Muh Yunus (46) dan Rahmawati (43) harus tinggal dan beraktivitas di bak kayu setiap hari akibat gangguan mental yang dideritanya.

Warga Jalan Balana 1, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulsel, itu baru bebas jika malam tiba.

"Dia di bak kayu ini dari pagi hingga malam, baru dibawa masuk ke kamar untuk tidur. Dan setelah pagi, kembali dimasukkan ke bak kayu. Karena kalau tidak, dia merayap kesana kemari dan pernah nyaris memegang aliran listrik," kata ibu kandung Yusril, Rahmawati (40) kepada Liputan6.com saat ditemui di rumahnya, Kamis, 27 Oktober 2016.

Makan, mandi hingga buang air dilakukan Yusril di dalam bak kayu yang dibuat orangtuanya sendiri. Padahal, Yusril lahir dalam kondisi normal. Gangguan mental baru diidapnya setelah mengalami demam tinggi tiga bulan setelah dirawat di rumah sakit sejak umur 3 bulan.

"Kala itu, bola matanya naik ke atas. Karena kondisinya parah, ia dilarikan ke RS Pelamonia Makassar dan sempat dirawat tiga bulan," kata Rahmawati.

Setelah itu, orangtua Yusril mencari pengobatan alternatif ke berbagai daerah. Namun, kondisi Yusril tak berubah.

"Seandainya sehat, Yusril sudah kelas 3 SMA. Tapi karena kondisinya begini, ia seperti anak usia 5 tahun, tubuh yang kecil dan kaki yang cacat. Tak hanya itu mentalnya pun mengalami gangguan yang cukup parah," ujar Yunus, ayah kandung Yusril.

"Tapi semuanya sudah kehendak Tuhan, yah kami‎ terima dengan ikhlas saja," tutur Yunus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya