Danang S Baskoro, Bos ASDP Ferry Jadi Dirut Angkasa Pura I

Menteri BUMN Rini Soemarno mengangkat Danang S Baskoro sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Okt 2016, 17:33 WIB
Danang S Baskoro, Direktur Utama PT Angkasa Pura I. (Foto: BUMN.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat Danang S Baskoro sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I. Posisi Danang menggantikan Direktur Utama sebelumnya Sulistyo Wimbo Hardjito.

Pengangkatan Danang tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura I Nomor SK-240/MBU/10/2016 tanggal 17 Oktober 2016.

"Dalam hal ini anggota direksi sebagaimana dimaksud pada keputusan masih menjabat sebagai Direksi BUMN lain, maka jabatan yang bersangkutan di Direksi BUMN lain tersebut berakhir demi hukum, terhitung sejak ditetapkan menjadi Anggota Direksi sebagaimana dimaksud," tulis SK tersebut.

Sebelum diangkat menjadi Direktur Utama Angkasa Pura I, Danang adalah Direktur Utama PT ASDP Ferry Indonesia (Persero).

Sebagai tindak lanjut atas penunjukan Danang S Baskoro sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Menteri BUMN menunjuk Direktur PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry.

Danang menduduki posisi Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry pada 2011 lalu. Saat itu, pengangkatan pria kelahiran 1961 tersebut dilakukan oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

Sebelum berlabuh di ASDP Indonesia Ferry, Danang pernah menjabat di beberapa perusahaan BUMN lainnya seperti PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Di luar itu, Danang juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN. 

Di bawah Danang, kinerja ASDP Indonesia Ferry cukup positif. Pada 2015 lalu, realisasi laba (audited) mencapai 224 miliar atau naik signifikan dibandingkan realisasi tahun 2014 sebesar Rp 174,22 miliar.

Perseroan berhasil mencatat total pendapatan sebesar Rp 2,33 triliun, yang dikontribusikan dari penyeberangan sebesar Rp 1,36 triliun, pelabuhan sebesar Rp 510,6 miliar, dan aneka usaha jasa Rp 458 miliar.

Pencapaian pendapatan ini tumbuh 21 persen dibandingkan pencapaian tahun 2014 sebesar Rp 1,92 triliun. Dan bila dibandingkan dengan RKAP Tahun 2015 sebesar Rp 2,38 triliun, maka tercapai sekitar 98 persen. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya