Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut 87 KK di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan sudah bersedia pindah ke Rusun Rawa Bebek.
Sehingga, penertiban kawasan tersebut seharusnya dapat dilaksanakan bulan ini. Namun, Ahok menyerahkan kepada Wali Kota Jakarta Selatan untuk kelanjutan pengosongan daerah rawan banjir itu.
"Tidak ada penggusuran, sudah 87 mau pindah kok ke Rawa Bebek. (Penertiban) tergantung wali kota," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Ahok meyakini, warga Bukit Duri yang pindah ke Rusun Rawa Bebek pasti akan lebih senang daripada tinggal di pinggir kali Ciliwung. Sebab, Ahok sengaja merancang rusun itu lengkap dengan berbagai fasilitas senyaman mungkin.
"Kalian saja pasti ngiler ngeliat rusunnya. Ukuran 36, ada gas, air, segala macem. Kamu pasti iri. Wali kota aja bilang kalau kamu enggak mau, saya juga mau. Karena itu saya rancang, seolah saya mau tinggal di sana. Jadi kalau masih kurang baik, saya enggak tahu lagi," tutur Ahok.
Menurut Ahok, apabila masih ada warga yang tidak mau pindah, maka pemerintah provinsi harus memaksa. Sebab, DKI harus mendukung program pemerintah pusat membangun sheet pile Sungai Ciliwung.
"Harus paksa. Saya bukan memindahkan Anda ke tempat lebih buruk. Karena ada pekerjaan sheet pile. Sekarang saya mau tanya, lebih banyak yang seneng atau yang benci setelah Kampung Pulo sheet pile? Yang benci paling yang kehilangan rejeki (kontrakan) aja," terang Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyebutkan, masih banyak penolakan penertiban di DKI lebih karena beberapa warga tidak menyukai Ahok, bukan karena tidak ingin pindah ke rusun.
"Kadang-kadang salahnya Jakarta ini cuma satu, tahu gak? Gubernurnya namanya Ahok. Kalau saja kemarin namanya bukan Ahok," pungkas Ahok.
Ahok: Kalian Pasti Ngiler Lihat Rusun Rawa Bebek
Ahok sengaja merancang Rusun Rawa Bebek lengkap dengan berbagai fasilitas yang senyaman mungkin.
diperbarui 10 Agu 2016, 11:31 WIBGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui telah melakukan komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri. Ini terkait keinginannya untuk bisa mendapatkan dukungan dari PDIP.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kurs Rupiah ke Dollar USD/IDR, Hampir Menyentuh 16 Ribu
VIDEO: Kasus Kematian Vina Belum Tuntas, Tiga Pelaku Masih Berkeliaran Bebas
Tegas, Bobby Nasution Segel Mal di Medan Akibat Tunggak Pajak Rp 250 Miliar Lebih
Iuran BPJS Kesehatan Pakai Sistem KRIS Bakal Bebani Semua Pihak
Airlangga Hartarto: Munas Partai Golkar Digelar Desember 2024 Sesuai Jadwal
Jo Bo Ah Diincar Jadi Lawan Main Kim Soo Hyun di Drakor Knock Off
Sinopsis Film Man in Love (2021), Kisah Cinta Seorang Penagih Utang yang Viral di TikTok
Lawrence Wong Terima Ucapan Selamat dari Para Pemimpin Dunia Usai Dilantik sebagai PM Singapura
VIDEO: Usai Diangkat ke Layar Lebar, Kasus Kematian Tragis Vina Asal Cirebon Jadi Perbincangan
Atasi Hoaks Pemilu, Threads Hadirkan Fitur Cek Fakta
Kalbe Farma Rombak Susunan Pengurus, Ini Daftar Terbarunya
JK Sebut Kerugian Negara Akibat Kasus Korupsi LNG Pertamina Bagian dari Bisnis