Komite Etik Munaslub: Ada Caketum Golkar Temui Pemilik Suara

Namun, Lawrence enggan mengungkapkan nama salah satu calon Ketua Umum Golkar tersebut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Mei 2016, 16:51 WIB
Sejumlah kader Golkar menghadiri acara deklarasi Ade Komarudin sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Golkar di kota Yogyakarta, Jumat (11/3). Ade membacakan lima poin ikrar yang disebutnya sebagai ikrar Pancakarsa. (Foto: Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komite Etik Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar Lawrence Siburian menyatakan, pihaknya menemukan salah satu calon Ketua Umum Golkar menemui pemilik suara di salah satu hotel di Jakarta, hari ini.

Hal tersebut menurutnya, sudah melanggar aturan yang telah disepakati bersama, antara panitia Munaslub dengan seluruh calon Ketua Umum Golkar.

"Iya, siang tadi salah satu calon ketua umum menemui pemilik suara, itu DPD I Golkar di Hotel Grand Melia pukul 12.00 WIB-13.00 WIB. Yang menemukan langsung dua anggota komite etik beserta dua orang staf," kata Lawrence‎ saat dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Padahal, lanjut dia, panitia Munaslub telah mengatur agenda bagi seluruh calon Ketua Umum Golkar untuk bertemu dan berkampanye dengan pemilik suara di Golkar. Namun, Lawrence enggan mengungkapkan nama salah satu calon Ketua Umum Golkar tersebut.

 

"Sudah dijadwalkan, contohnya 12-13 Mei nanti di Bali akan ada kampanye, lalu di Surabaya dan di Sumatera Utara, barulah di situ ‎semua calon boleh kampanye, bertemu melobi pemilik suara. Ini kan sudah disepakati, kenapa dilanggar? Ini namanya masih off the record, nantilah kalau sudah rapat kita publikasi," ujar Lawrence.

Dia menuturkan, pihaknya akan segera mengumpulkan bukti-bukti lainnya terhadap salah satu calon Ketua Umum Golkar yang diam-diam telah bertemu dengan pemilik suara untuk disidangkan.

"Ini bukti sudah cukup, tapi kita nanti akan kumpulkan bukti-bukti lainnya karena kita juga sudah mendapat laporan sebelumnya. Nanti pas kita di Bali tangal 14 Mei kita akan sidangkan itu. Sanksinya paling berat didiskualifkasi. Dalam aturannya, kalau calon menemui pemilik suara itu sudah melanggar, bukan tim sukses," Lawrence menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya