Tekanan Berkurang, IHSG Menguat 13 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 13,80 poin atau 0,29 persen ke level 4.763,11 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mei 2016, 16:17 WIB
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan Selasa pekan ini. IHSG sempat bergerak di zona merah namun mampu berbalik arah ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (10/5/2016), IHSG naik 13,80 poin atau 0,29 persen ke level 4.763,11. Indeks saham LQ45 menguat 0,52 persen ke level 819,45. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,53 persen ke level 375,16.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.766,71 dan terendah 4.728,53 pada Selasa pekan ini. Ada sebanyak 117 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 172 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 90 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 236.718 kali dengan volume perdagangan saham 3,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri naik 1,54 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar pada hari ini, disusul sektor saham infrastruktur mendaki 1,21 persen. Sektor saham tambang melemah 1,8 persen, dan membukukan penurunan terbesar.

Investor asing melakukan aksi jual dan beli masing-masing Rp 1,9 triliun dan pemodal lokal melakukan aksi jual dan beli masing-masing sekitar Rp 2,3 triliun. Posisi rupiah pun membaik menjadi 13.278 per dolar Amerika Serikat.

Ada pun saham-saham yang menguat dan menggerakkan indeks saham antara lain saham KLBF naik 0,77 persen ke level Rp 1.315 per saham, saham INDF menguat 2,88 persen ke level Rp 7.150 per saham, dan saham AKRA menanjak 6,61 persen ke level Rp 6.450 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham GIAA susut 2,78 persen ke level Rp 420 per saham, saham SRIL tergelincir 2,94 persen ke level Rp 264 per saham dan saham BEKS merosot 1,3 persen ke level Rp 76 per saham.

Sementara itu, bursa saham Asia menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 0,43 persen ke level 20.242,68, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,75 persen ke level 1.982,50, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 2,15 persen ke level 16.565, indeks saham Shanghai menanjak 0,02 persen ke level 2.832,59, dan indeks saham Taiwan menguat 0,30 persen ke level 8.156. Sedangkan indeks saham Singapura tergelincir 0,93 persen ke level 2.740,22.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan IHSG cenderung variasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu dipicu dari bursa saham Asia dan ada sentimen negatif pertumbuhan marketing sales properti kurang baik pada awal sesi perdagangan.

Akan tetapi, Satrio menilai tekanan jual investor asing berkurang. "Masa rating S&P membuat investor asing berhenti jualan. Saham PT Bank Mandiri Tbk dan PT Astra International Tbk pun menguat," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya