Sukses

Buaya 3 Meter Tersangkut Jala Nelayan dalam Hutan Mangrove Kompleks Perumahan di Madura

Buaya diduga tersangkut jaring karena mencari makan. Buaya muara itu berhasil dievakuasi setelah 3 jam

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan seekor buaya bikin heboh warga satu kompleks perumahan Graha Mentari di Kelurahan Mlajah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu malam (15/5).

Mereka berhamburan keluar rumah menuju hutan bakau di belakang kompleks, tempat buaya jenis muara itu terlihat pertama kali.

"Buayanya tersangkut jaring ikan," kata Lukman Hakim, warga Perumahan Graha Mentari.

Kemunculan buaya ini membuat pria 45 tahun ini khawatir hutan mangrove menjadi habitat buaya. Sementara batas perumahan dengan hutan mangrove baru sebagian yang berpagar, selebihnya pembatas hanya berupa pematang, itu pun tak terlampau tinggi.

"Semoga buaya itu hanya kebetulan melintas dan kemudian tersangkut jaring," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awal Mula

Buaya itu pertama kali terlihat oleh seorang nelayan yang hendak melihat hasil tangkapan ikan pada jaring yang ia tebar di hutan mangrove itu. Alih-alih mendapat ikan, dia justru melihat seekor buaya.

Peristiwa langka itu pun direkam dan kemudian menyebar luas di berbagai WhatsApp grup.

Video itu kemudian viral dan membuat orang-orang berdatangan untuk menyaksikan proses evakuasi buaya muara tersebut.

"Ini baru kali pertama, buaya muncul di perairan belakangan perumahan," kata Ahmat, warga Perum Graha Mentari yang terlibat evakuasi buaya.

3 dari 4 halaman

Diduga Cari Makan

Belum diketahui secara pasti bagaimana buaya itu bisa terjerat jala. Menurut dugaan warga, buaya itu kebetulan lewat dan kemudian tertarik oleh ikan-ikan yang terjerat jaring.

Sehingga dia pun masuk ke kawasan mangrove. Saat air laut surut sore harinya, buaya itu tak bisa keluar dari kawasan mangrove yang dikelilingi jala. Hingga akhirnya ditemukan oleh nelayan.

4 dari 4 halaman

Evakuasi

Menurut Ahmat, proses evakuasi buaya itu melibatkan nelayan dan warga perumahan. Mereka hanya berbekal peralatan sederhana seperti kain dan tali tampar.

Mula-mula, warga berupaya menutup kepala buaya dengan kain. Setelah berhasil barulah kaki-kakinya diikat. Setelah dirasa aman, buaya itu kemudian diseret dengan posisi terbalik agar tak bisa berontak.

Buaya itu kemudian dinaikkan ke sebuah mobil pikap milik Satpol PP Kabupaten Bangkalan.

"Evakuasi ini butuh waktu kurang lebih 3 jam dan rencana akan dilepaskan ke habitat yang jauh dari pemukiman," ungkap Ahmat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini