Banjir Melanda Empat Kelurahan di Tebing Tinggi

Ratusan rumah di empat kelurahan Kodya Tebing Tinggi, Sumut, dilanda banjir kiriman. Sebaliknya, kekeringan terjadi di Kupang, NTT. Karena kekurangan air, warga tidak menanam padi, namun mengganti dengan jenis tanaman palawija.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Nov 2009, 20:02 WIB
Liputan6.com, Tebing Tinggi: Ratusan rumah di empat kelurahan Kotamadya Tebing Tinggi, Sumatra Utara, dilanda banjir kiriman karena meluapnya Sungai Padang dan Bahilang, Sabtu (7/11) dini hari. Empat kelurahan tersebut adalah Pasar Baru, Persiakan, Mandailing, dan Bandar Utama.

Meluapnya Sungai Padang dan Bahilang yang melintasi Kota Tebing Tinggi lantaran curah hujan yang cukup tinggi. Ketinggian air bahkan mencapai pinggang orang dewasa. Beberapa warga sempat mengungsi ke tempat lebih tinggi, namun sebagian lainnya memilih tetap bertahan di rumah mereka. Menurut warga, banjir tahunan ini kerap terjadi apabila musim hujan tiba. Hingga kini belum ada upaya serius dari Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kota Tebing Tinggi untuk mengatasi masalah ini.

Keadaan sebaliknya terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kekeringan telah melanda kawasan yang menjadi lumbung padi wilayah itu. Guna mengurangi kerugian, para petani memanfaatkan sebagian lahan untuk menanam sayur dan jenis palawija lainnya. Meski hasilnya tak sebanyak menanam padi, ini terpaksa dilakukan agar mereka tetap mempunyai penghasilan. Tanaman kubis dan sawi dinilai cepat menghasilkan. Petani juga berspekulasi menanam jagung dan kacang kacangan.(YNI/ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya