Menko Luhut: 30-50 Orang Meninggal Setiap Hari karena Narkoba

Luhut meminta kepala lembaga permasyarakatan dan kepala rumah tahanan untuk memberi contoh baik kepada anak buahnya.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 05 Apr 2016, 11:18 WIB
Luhut Panjaitan menggelar konpers terkait demo supir taksi yang ricuh, Jakarta, Selasa (22/3). Menurut Luhut memenuhi permintaan pengunjuk rasa untuk memblokir aplikasi GrabCar dan Uber hanya akan menimbulkan masalah baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, masalah narkoba jauh lebih bahaya dibanding teroris. Sebab, setiap hari puluhan orang meninggal akibat barang haram tersebut.

"Tercatat 30-50 orang meninggal tiap hari karena narkoba. Mau diapakan ini? Dibilang teroris berat? Jauh lebih berat narkoba," kata Luhut saat memberi arahan dan pemantapan kepada kepala Lapas dan Rutan seluruh Indonesia terkait pencegahan dan pemberantasan narkoba di lapas atau rutan di Graha Pengayom, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

‎Luhut juga menyampaikan, penggunaan narkoba pada 2015 naik 13 persen. Jenis narkoba yang paling banyak dicari adalah sabu-sabu.

Mantan Kepala Staf Presiden ini juga meminta para kepala lembaga pemasyarakatan (Kalapas) dan kepala rumah tahanan (Karutan) untuk memberi contoh baik bagi anak buahnya.

"Sebagai pemimpin di lapas, jadi Anda adalah front line Kumham. Beri contoh, dan itu tidak mudah. Saya tidak pernah buat aturan atau perintah yang tidak saya lakukan. Anak buah lihat Anda, apakah Anda omong doang atau Anda terima uang juga," tegas Luhut.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menambahkan, agar memastikan para bawahannya bersih, telah dilakukan tes narkoba menyeluruh.

"Ada 2.115 orang di kementerian ini mengikuti tes urine serentak untuk pastikan tidak pakai narkoba, dan saya sendiri sebagai menteri juga ikut," Yasonna menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya