Aliran Dana Asing Picu Penguatan IHSG

Penguatan IHSG juga akan didorong laporan data ekonomi Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Apr 2016, 06:20 WIB
Pengunjung memfoto pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan di awal April ini. Aliran dana investor asing menjadi pendorong penguatan IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, penguatan IHSG juga akan didorong laporan data ekonomi Indonesia. "Rilis data perekonomian hari ini diharapkan dapat menjadi pendorong IHSG untuk melaju naik," kata dia, di Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Dia mengatakan IHSG akan berada pada support 4.798 dan resistance 4.881. William merekomendasikan saham PTSummarecon AgungTbk (SMRA), PT Wijaya Karya BetonTbk (WTON), PT Wijaya KaryaTbk (WIKA), PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI), PT Gudang GaramTbk (GGRM) dan PTAstra InternasionalTbk (ASII) untuk dicermati pelaku pasar.

Senada, PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat. Gerak IHSG berada pada support 4.784 dan resiatance 4.780. Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Ace Hardware Tbk (ACES).

Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak variasi dengan kecenderungan menguat. Laju nilai tukar rupiah dan harga bahan bakar minyak (BBM) turun di awal April memberikan sentimen positif untuk IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (31/3/2016), IHSG naik 28,71 poin atau 0,6 persen ke level 4.845,37. Indeks saham LQ45 menguat 0,58 persen ke level 840,35. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada Kamis pekan ini.

Ada sebanyak 147 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 159 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 82 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.845,37 dan terendah 4.808,26. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.175 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,6 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 500 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. (Amd/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya