67 Orang Cedera dalam Ledakan Kapal Komuter di Bangkok

Akibat ledakan, sejumlah penumpang pun dilaporkan tercebur ke dalam kanal Khlong Saen Saep.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 05 Mar 2016, 15:28 WIB
Kapal komuter di Bangkok (Wikipedia)

Liputan6.com, Bangkok- Musibah menimpa sebuah kapal komuter di Bangkok, Thailand. Setidaknya 60 orang terluka saat mesin bertenaga gas yang menggerakkannya meledak.

Sejumlah penumpang pun dilaporkan tercebur ke dalam kanal Khlong Saen Saep -- yang menghubungkan Sungai Chao Phraya River ke Prachin Buri dan Chachoengsao.

Ledakan terjadi sekitar pukul 06.20 waktu setempat, di dekat tambatan Wat Thep Leela, dekat Ramkhamhaeng Soi 39 di Distrik Bang Kapi.

Anggota Kepolisian Hua Mak, Kolonel Sarayut Chunnawat mengatakan, 67 orang cedera akibat insiden tersebut. 2 di antaranya dalam kondisi serius.

Berdasarkan gambar dari pihak kepolisian menunjukkan, kapal berantakan akibat ledakan, namun masih relatif utuh.


Sementara itu, aktivitas di Khlong Saeng Saep masih beroperasi secara normal, kecuali di pemberhentian di Wat Thep Leela.

Kapal yang dioperasikan Family Transport (2002) Co sedang mengarungi sungai dari Wat Sribunruang ke Pratunam saat ledakan terjadi di ruang mesin.

Penyelidikan saat ini masih terus dilakukan. Dugaan sementara, ledakan akibat kebocoran gas.

"Kami akan membentuk tim untuk menyelidiki insiden ini. Terkait laporan orang hilang, para penyelam telah mengonfirmasi bahwa tak ada korban yang berada dalam air," kata Nat Chubchai, wakil direktur jenderal Departemen Kelautan, seperti dikutip dari Bangkok Post, Sabtu (5/3/2016).

Managing Director Family Transport, Chaovalit Metayaprapas mengatakan, pihaknya minta maaf dan mengaku bertanggung jawab atas perawatan medis korban.

Dia menjelaskan perusahaannya memang menggunakan LNG, namun sama sekali tak ada insiden terjadi.

"Penggunaannya telah disetujui baik oleh otoritas berwenang. Instalasi telah diawasi dan diperiksa oleh para ahli," kata dia yang yakin, cacat terbatas dan hanya 1 perahu yang meledak.

"Staf kami mengunjungi korban luka di rumah sakit. Kami sungguh-sungguh meminta maaf kepada rakyat Thailand dan bersumpah untuk menemukan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya