Kontrak Belanja Kementerian ESDM Diteken di Depan Jokowi

Kementerian ESDM memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 8,56 triliun pada 2016.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Feb 2016, 09:01 WIB
Presiden Jokowi berbincang selama Wawancara khusus di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/10/2015). Wawancara berhubungan dengan Pemerintahan Jokowi-JK genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2015 nanti. (Liputan6.com/Immanuel Antonius))

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri penandatanganan kontrak belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Energi ‎Sumber Daya Mineral (ESDM) 2016 tahap tiga.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, instansinya telah melakukan percepatan penyerapan anggaran. Ini dilakukan agar proyek yang dikerjakan selesai dengan tepat waktu dan penyerapan anggaran optimal.

"Kami baru saja menyelesaikan terobosan APBN, melakukan percepatan," kata Sudirman, Senin (29/2/2016).

‎Menurut Sudirman, penandatanganan belanja tahap tiga merupakan final dari program belanja Kementerian ESDM pada 2016. Besaran kontrak yang disahkan untuk tahun akhir tersebut mencapai Rp 3 triliun.

 



"Sehingga 2016 ada percepatan, Senin ada penandatangan terakhir nilainya Rp 3 triliun," tutur Sudirman.

Berbeda pada dua penandatanganan sebelumnya, kali ini amatlah penting. Pasalnya, orang nomor satu di Republik Indonesia akan menghadirinya. ‎

Penandatanganan kontrak kolektif tahap I untuk 198 paket. Kontrak paket itu nilai Rp 406 miliar. Penandatanganan sisa paket sebanyak 387 paket akan terus dilakukan secara bertahap sampai akhir Februari 2016.

Kementerian ESDM memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 8,56 triliun pada 2016. Anggaran tersebut 50,5 persennya atau Rp 4,32 triliun akan dibelanjakan untuk barang.

Kemudian 30,9 persen atau Rp 2,64 triliun belanja modal, Rp 834,5 miliar atau 9,7 persen untuk belanja pegawai, dan Rp 756,7 miliar atau 8,8 persen untuk cadangan. (Pew/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya