Patah Hati Menyebabkan Serangan Jantung?

Ternyata patah hati dapat berdampak serius pada tubuh. Salah satunya serangan jantung.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 26 Feb 2016, 06:30 WIB
Ternyata patah hati dapat berdampak serius pada tubuh. Salah satunya serangan jantung.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang mungkin bisa move on dari patah hati dalam waktu beberapa hari. Namun, ada juga yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Bahkan beberapa orang yang patah hati juga dapat membuat tubuh berkondisi buruk.

Studi dari University of Aberdeen menunjukkan, bahwa dampak patah hati pada tubuh seseorang bisa berlangsung sekitar empat bulan. Bahkan ada juga dampak buruk jangka panjang yang berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Tak hanya berdampak pada perasaan dan pikiran, menurut peneliti asal Inggris patah hati dapat berdampak buruk pada fisik seseorang dalam jangka waktu yang lama. Turunnya bobot tubuh secara derastis, nafsu makan menghilang, insomnia, hingga masalah asam lambung.

Ketua penelitan Dr Dana Dowson, pengajar senior untuk kedokteran jantung di universitas tersebut mengatakan, kondisi patah hati awalnya dipikir sebagai sesuatu yang bisa hilang dengan sendirinya. Padahal kondisi ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Orang yang patah hati akan kehilangan banyak energi, bahkan kesulitan untuk kembali berkonsentrasi dalam bekerja," ucap konsultan kardiologis di Aberdeen Royal Infirmary ini seperti dikutip dari Metro, Kamis (25/2/2016).

Kondisi ini pun kadang tidak dapat terdiagnosis oleh dokter. Masih banyak dokter yang belum tahu dampak patah hati terhadap kesehatan. Stres akut dapat memicu kardiomiopati (dikenal dengan istilah patah hati) yang disebabkan dari putus cinta, perceraian hingga pengkhianatan.

Berdasarkan penelitian, kondisi tersebut memungkinkan adanya gejala seperti serangan jantung. Namun, karena tidak ada penyumbatan pada arteri koroner, dampaknya tidak segera mematikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya