Sukses

Ada Lemak di Kelopak Mata? Waspada Tanda Kolesterol Anda Tinggi

Benjolan xanthoma yang sudah muncul tak bisa menghilang dengan sendirinya. Diperlukan intervensi dari ahli dermatologi untuk mengatasi masalah benjolan ini.

Liputan6.com, Bandung - Kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Meski tak memiliki gejala yang jelas, beberapa perubahan pada tubuh bisa menunjukkan kemungkinan adanya masalah ini.

Salah satu perubahan tubuh yang berkaitan dengan kolesterol tinggi dikenal sebagai xanthoma. Dilansir Express diberitakan MedlinePlus, xanthoma merupakan sebuah kondisi di mana munculnya gumpalan lemak di kelopak mata.

"Xanthoma paling sering muncul di salah satu atau kedua kelopak mata atas, khususnya pada area kelopak mata yang dekat dengan hidung," tulis MedlinePlus, dicuplik Sabtu, 23 Maret 2024.

Xanthoma kerap menjadi tanda kolesterol tinggi yang bisa diandalkan. Kondisi ini bisa dialami oleh pria dan wanita dengan kolesterol tinggi, namun lebih sering dialami oleh wanita.

Benjolan xanthoma yang sudah muncul tak bisa menghilang dengan sendirinya. Diperlukan intervensi dari ahli dermatologi untuk mengatasi masalah benjolan ini.

Selain di sekitar mata, kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan terjadinya akumulasi kolesterol di berbagai jaringan dan organ tubuh.

"Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan lain, bergantung pada area yang terdampak, seperti penyakit ginjal kronis, osteoporosis, hingga penyakit hati," sebut MedlinePlus.

Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan plak di dinding pembuluh darah atau aterosklerosis.

Ketika plak ini pecah, gumpalan darah bisa terbentuk dan menyumbat arteri. Bila hal ini terjadi, ada beragam masalah kesehatan lain yang bisa muncul, di mana salah satunya adalah penyakit arteri perifer (PAD) yang mengenai kaki.

"Otot kaki tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen ketika bekerja lebih keras (seperti saat berjalan atau berolahraga)," kata MedlinePlus.

Bila kondisi PAD pada kaki sudah pada tingkat yang berat, kulit di area kaki bisa mengalami perubahan.

Beberapa perubahan tersebut adalah kulit terlihat lebih halus, mengkilap, kering, dan terkadang berubah warna menjadi keunguan atau kebiruan. PAD juga bisa membuat pertumbuhan jari kaki atau bulu kaki melambat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Medis Kolesterol

Menurut keterangan dr. Pittara dicuplik dari laman Alo Dokter, kolesterol adalah lemak yang diproduksi secara alami oleh organ hati.

Lemak ini juga bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu.

"Di dalam tubuh, kolesterol diperlukan untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah hormon, dan menghasilkan vitamin D," tulis Pittara.

Pada dasarnya, kolesterol tidak bisa larut dalam darah. Oleh sebab itu, hati memproduksi zat yang bernama lipoprotein untuk menyalurkan kolesterol ke seluruh tubuh.

Ada tiga jenis lipoprotein yang utama, yaitu:

1. Low-density lipoprotein (LDL)

LDL berfungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Apabila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan menumpuk di dinding pembuluh arteri. LDL dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’.

2. High-density lipoprotein (HDL)

HDL berfungsi mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’.

3. Trigliserida

Lemak jenis ini digunakan sebagai sumber tenaga. Trigliserida terbentuk ketika tubuh mengubah sisa kalori yang tidak terpakai oleh tubuh. Jika tubuh terus mendapat asupan kalori secara berlebihan dibandingkan dengan pemakaiannya, kadar trigliserida akan naik.

 

3 dari 3 halaman

Penyebab dan Faktor Risiko Kolesterol Tinggi

Kolesterol dapat berbahaya bagi tubuh jika kadarnya terlalu tinggi. Seseorang berisiko mengalami kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia apabila memiliki beberapa faktor. Sebagian faktor tersebut dapat dikendalikan, sedangkan sebagian lainnya tidak.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kolesterol tinggi adalah:

1. Gaya hidup

Gaya hidup tidak sehat merupakan penyebab paling umum tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Beberapa contoh gaya hidup tidak sehat adalah:

- Merokok

- Jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik

- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

- Mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh, seperti gorengan, susu full cream, kulit ayam, dan jeroan

- Mengalami stres

2. Penyakit

Meningkatnya kadar kolesterol juga dapat terjadi akibat menderita penyakit tertentu. Beberapa penyakitnya adalah:

- Obesitas atau kelebihan berat badan

- Diabetes

- Hipotiroidisme

- Gagal ginjal kronis

- HIV/AIDS

3. Keturunan

Kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh perubahan atau mutasi sejumlah gen yang diturunkan dari kedua orang tua.

Mutasi gen ini membuat tubuh tidak bisa membuang kolesterol dari dalam darah. Namun, kolesterol tinggi akibat kondisi ini lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.

Selain beberapa faktor di atas, seseorang yang berusia 40 tahun ke atas juga lebih berisiko menderita kolesterol.

Hal ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, hati menjadi kurang mampu membuang kolesterol jahat (LDL).

"Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala," ungkap Pittara.

Akibatnya, banyak orang yang tidak sadar kadar kolesterolnya tinggi sampai terserang komplikasi serius, seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh sebab itu, lakukan tes darah secara berkala untuk mengetahui kadar kolesterol Anda. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.