5 Alasan Istri Ingin Suaminya Memasak

Berikut ini ada beberapa alasan mengapa istri senang suaminya memasak

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Feb 2016, 20:30 WIB
Ilustrasi. Foto: dadsthatcook

Liputan6.com, Jakarta Mungkin sudah tidak zaman lagi bila suami hanya duduk di depan TV sambil menunggu makanan yang disiapkan istri. Sebab saat ini banyak laki-laki yang jago memasak seperti halnya para chef di televisi. 

Sayangnya, hal ini masih jarang terjadi dalam hubungan rumah tangga. Para istri tetap dominan di dapur sedangkan para suami cenderung berkutat dengan mobil atau perkakas rumah. Padahal, sejumlah wanita juga berharap suaminya bisa memasak bersamanya.

Berikut ini ada beberapa alasan mengapa istri senang suaminya memasak, seperti dikutip Boldsky, Selasa (16/2/2016):

1. Merasa dimanja

Semua orang suka dimanja. Nah, salah satu cara untuk membuat wanita bersantai adalah sesekali memasak untuk dirinya. Jangan pesimis dulu akan masakan Anda, yang terpenting itu memberikan suasana hangat di rumah dan memakannya bersama keluarga.

Anda bisa meminta bantuan istri untuk menyiapkan bahan-bahan makanan sebelum menyontek contoh masakan dari resep yang ada. Setelah itu, membersihkan dan melayaninya. 

2. Memiliki waktu bersama

Alasan lain mengapa wanita mengharapkan suami mereka untuk memasak adalah untuk berbagi waktu bersama. Dalam kehidupan modern, sulit untuk mendapatkan waktu untuk duduk bersama. Jadi, jika pasangan bisa memasak, mereka dapat berbagi dan bersenang-senang bersama-sama.

3. Keseimbangan di rumah

Tidak ada manusia super. Setiap orang memiliki keterbatasan. Dan ketika suami tiba-tiba ingin melakukan pekerjaan rumah tangga, pekerjaan dapat menjadi sedikit lebih mudah untuk wanita. Keseimbangan dapat dibuat di rumah dengan saling membagi pekerjaan.

4. Masa depan

Salah satu alasan mengapa wanita mengharapkan suami mereka untuk memasak tak lain karena setiap pasangan ingin mengelola rumah dengan lebih baik. 

5. Contoh Untuk Anak

Rumah adalah "sekolah" pertama anak. Ketika seorang anak melihat suasana yang hangat di antara kedua orangtuanya, dia belajar untuk menghormati pekerjaan rumah tangga juga. Sayangnya, banyak rumah tidak memiliki jenis perencanaan dan pemahaman seperti ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya