Alasan JK Tak Libatkan Akbar Tandjung dalam Pertemuan Ical-Agung

JK menegaskan Partai Golkar kini sudah benar-benar bersatu.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 04 Feb 2016, 21:27 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah), bersalam bersama Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie (kanan), Ketua Umum Partai Golkar Munas Ancol, Agung Laksono bersalaman di kediaman wapres, Jakarta, Rabu (3/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar kini telah bersatu setelah Ketua Tim Transisi Golkar sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla turun tangan. JK mempertemukan pihak yang sebelumnya berseteru, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Pertemuan yang digelar di Rumah Dinas Wakil Presiden itu berlangsung sejam pada Rabu 3 Januari 2016. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung tidak diundang. Lantas, apa alasan JK tak mengundang Akbar?

Baca Juga

"Ini kan (pertemuan di rumah dinas kemarin) hanya pertemuan terbatas sekali," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Mantan Ketua Umum Golkar itu menjelaskan dalam pertemuan sebelumnya Akbar telah dilibatkan. Ia menuturkan tidak ada pihak yang ditinggalkan.

"Dulu waktu pertemuan di minggu lalu kan, kita undang juga, ada hadir Akbar," tandas JK.

JK juga menegaskan partai berlambang beringin itu sekarang sudah benar-benar bersatu. Pernyataan ini diungkapkan usai mempertemukan Aburizal Bakrie atau Ical dengan Agung Laksono.

"Sudah satu ini. Tidak ada kubu-kubu dan kita persiapkan Golkar yang baik. Kita yang senior beri pertimbangan seperlunya. Jadi daerah dan pusat solid. DPP satu. Slipi akan satu. Bajunya juga satu. Ada putih dan kuningnya," jelas JK.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya