Gelar Pertemuan Tahunan, OJK Beberkan Rencana Kerja Tahun Ini

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, ‎perekonomian tahun ini masih menghadapi banyak tantangan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Jan 2016, 19:56 WIB
Tulisan OJK terpampang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta,(4/11/2015). Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan pembahasan enam langkah sudah final karena tidak ada lagi perdebatan dari segi substansi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar pertemuan tahunan dengan industri jasa keuangan malam ini di Hotel Kempinski, Jakarta. Acara ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) lalu.

Sekitar 700 pimpinan perusahaan industri keuangan, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Bank Indonesia (BI) serta anggota DPR ikut hadir.

‎Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, ‎perekonomian tahun ini masih menghadapi banyak tantangan. Maka dari itu, industri keuangan diharapkan menjadi penggerak perekonomian.

‎"‎Kita harus tetap fokus untuk dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang optimal.  Saya memandang momentum inflasi yang rendah harus dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan kegiatan produksi domestik, dengan memanfaatkan ruang ekspansi dari sistem keuangan,”‎ kata dia di Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Menurut Muliaman, upaya mendorong perekonomian akan fokus pada dua hal. Pertama meningkatkan kemampuan UMKM, mendorong perekonomian daerah, penguatan sektor ekonomi prioritas.

Kedua, ‎mendorong pemanfaatan jasa keuangan untuk pembiayaan jangka panjang dan korporasi.

‎"Kami yakin akan dapat memperbaiki struktur ekonomi nasional. Apalagi jika seluruh potensi sektor jasa keuangan dapat ikut diintegrasikan sehingga menghasilkan sinergi yang besar untuk mendukung upaya pencapaian pertumbuhan yang lebih ajeg dan langgeng ke depan," jelas dia.

Dia menuturkan, OJK juga memprioritas kebijakan di berbagai sektor seperti perbankan, pasar modal, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan edukasi perlindungan konsumen.

‎Di sektor perbankan, mencakup aspek peningkatan volume pembiayaan kredit produktif, pemenuhan isu-isu global, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), peningkatan kontribusi perbankan syariah, BPD, dan BPR.

‎"Di sektor pasar modal, mencakup strategi pendalaman pasar dan penguatan infrastruktur, yaitu peningkatan jumlah emiten akan dilakukan dengan lebih menyederhanakan lagi proses IPO dan pengembangan infrastruktur bagi UMKM untuk go public dan meningkatkan jumlah investor lokal," jelas dia.

OJK juga akan mendorong peran IKNB  dalam mendukung pembiayaan sektor ekonomi prioritas. "Di bidang edukasi dan perlindungan konsumen, OJK terus meningkatkan program edukasi dan perlindungan konsumen keuangan, memperkuat pengawasan terkait dengan interaksi  PUJK dengan konsumen dan masyarakat yang dikenal dengan pengawasan market conduct," tandas dia.(Amd/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya