Isi Ransel Mencurigakan di Riau Batu Cincin dan Power Bank

Tas itu dibuka Tim Gegana setelah pemeriksaan bertahap dilakukan. Hasilnya tidak ada peledak dan dinyatakan aman.

oleh M Syukur diperbarui 15 Jan 2016, 19:25 WIB
Gegana Brimob Polda Riau memeriksa isi ransel yang dibawa seorang pria di Pekanbaru, Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa jam setelah memeriksa tas yang dibawa pria berinisial BH, Tim Gegana Brimob Polda Riau akhirnya menyatakan benda tersebut tidak berisi bom. Di dalamnya hanya terdapat celana dalam, 3 buah kartu tanda penduduk (KTP), power bank atau charge handphone, dan benda lainnya.

"Ada juga power bank, baterai, batu cincin, sendok, charge handphone dan beberapa pakaian," ucap Kasat Brimob Polda Riau Komisaris Besar Pradah Pinunzul di kantornya, Kota Pekanbaru, Jumat (15/1/2016).

Menurut Pradah, tas itu dibuka Tim Gegana setelah pemeriksaan bertahap dilakukan. Hasilnya tidak ada peledak dan dinyatakan aman.

"Meski demikian, ini prosedur kita. Ada benda yang mencurigakan, pemeriksaannya memang seperti ini untuk mendapatkan kepastian tidak adanya bom," ujar Pradah.

Menurut Pradah, 2 dari 3 KTP yang diamankan atas nama pria yang ditangkap itu. Sedangkan KTP satunya atas nama orang lain.

Sebelumnya, tas milik BH diduga berisi bom karena pemeriksa X-ray menunjukkan ada lilitan kabel disertai baterai. Hal ini kemudian dicurigai Tim Gegana Brimob Polda Riau sebagai bom.

Sementara itu juru bicara Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, BH yang dibawa ke Mapolresta Pekanbaru mengaku sudah berada sebulan di Pekanbaru.

"Dia ini mengaku pengangguran, dan ingin mencari pekerjaan di Pekanbaru," beber Guntur.

Atas kejadian ini, Guntur mengimbau masyarakat jangan resah dan tidak takut. Segala kejadian akan diantisipasi kepolisian, tentunya dengan kerja sama masyarakat.

"Kalau ada yang mencurigakan, langsung lapor ke polisi. Kerja sama masyarakat dibutuhkan dalam menghadapi aksi teror secara bersama. Tidak perlu takut," ujar Guntur.

Gerak-gerik Mencurigakan

Guntur menyebutkan, BH sebelum ditangkap sempat melintas di rumah salah satu pejabat di Pekanbaru di Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

"Gerak-gerik BH mencurigakan dan terekam kamera pengintai atau CCTV," imbuh Guntur.

Belakangan diketahui, rumah tersebut adalah kediaman dinas Gubernur Riau. Dari sana, BH kemudian melintas di rumah salah satu pejabat tinggi Polda Riau, dan masih di jalan yang sama.

Selanjutnya, petugas Brimob yang berjaga di rumah itu menginformasikan ke petugas lalu lintas di Pos Gurindam 12, karena BH mengarah ke Jalan Pattimura.

"Sesampainya di jalan itu, petugas lalu lintas memanggil pria tadi. Jalannya makin cepat dan berusaha menghindari petugas, makanya diamankan," kata Guntur.

Setelah diringkus, petugas lalu lintas kemudian menghubungi Mapolresta Pekanbaru dan Brimob Polda, karena BH membawa tas hitam besar yang diduga berisi bom.

"Dia diamankan, sementara tasnya diperiksa Gegana di flyover. Selanjutnya dibawa ke Mako Brimob untuk pemeriksaan lanjutan," Guntur menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya