Menko Puan Pimpin Rapat Siaga Banjir dan Longsor

Rakor ini diadakan untuk mencegah timbulnya korban jiwa yang lebih besar akibat banjir dan tanah longsor.

oleh Oscar Ferri diperbarui 13 Nov 2015, 13:11 WIB
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan hukuman kebiri jadi satu opsi agar pelaku kekerasan seksual jera. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menggelar Rapat Koordinasi Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor. Rakor ini dipimpin langsung oleh Menko PMK Puan Maharani.

"Kami gelar rapat koordinasi untuk antisipasi terjadinya banjir dan longsor," ujar Puan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2015).

Kata Puan, Rakor ini diadakan untuk mencegah timbulnya korban jiwa yang lebih besar akibat banjir dan tanah longsor. Mengingat, Indonesia saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Berdasarkan pengalaman soal banjir dan tanah longsor pada tahun-tahun sebelumnya, kata Puan, pemerintah harus lebih serius menangani kedua masalah tersebut. Sebab, banjir dan tanah longsor sudah pasti berdampak buruk kepada masyarakat.

‎Puan membeberkan data yang dia miliki, bahwa awal tahun ini saja ada ratusan peristiwa banjir dan titik rawan longsor.

"Awal 2015, terjadi 375 peristiwa banjir dan 402 titik rawan longsor," ujar Puan.

‎Namun demikian, Rakor tersebut harusnya dihadiri oleh kementerian yang dibawahi oleh Kemenko PMK. Namun tidak terlihat sama sekali menteri yang datang ke rapat koordinasi tentang Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor.

Rakor itu pun hanya dihadiri Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. (Nil/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya