Antam dan Inalum Bikin Pabrik Alumina Berkapasitas 2 Juta Ton

Anak usaha yang akan dibentuk Antam dan Inalum nantinya akan bekerjasama juga dengan partner lain.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 15 Okt 2015, 14:44 WIB
Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno Fajar Harry Sampurno (kedua kanan) beserta Dirut ANTAM dan INALUM selama penandantangan nota kesepahaman di Jakarta, Kamis (15/10/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang (Antam) menjalin kerja sama dengan dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk mengembangkan bisnis di bidang pengolahan alumina. Untuk mewujudkannya, kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sepakat untuk membentuk anak usaha baru. 

Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan, Antam dan Inalum bakal membangun dan mengoperasikan smelter grade alumina refinery. Rencananya, smelter tersebut akan berlokasi di Kalimantan Barat. Pabrik ini dibangun pada 2016 dan beroperasi di 2019.

"Ini masih kerja sama, MoU. Jadi detilnya belum, namun kami sepakat untuk bentuk perusahaan patungan," kata Tedy ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Tedy mengatakan, anak usaha yang akan dibentuk tersebut nantinya akan bekerjasama juga dengan partner lain. Saat ini, lanjut Tedy, prosesnya masih dalam tahap penunjukkan partner. "Ada yang dari Timur Tengah, Rusia, dan China," katanya.

Pabrik ini, tutur Tedy, bakal memproduksi alumina secara bertahap. Untuk tahap awal, direncanakan pabrik smelter ini bisa memproduksi alumina sebanyak 1 juta ton, dan hingga beroperasi penuh nantinya, pabrik ini mampu menghasilkan 2 juta ton alumina.

‎"Jadi pengembangannya bertahap. Pertama 1 juta dulu," katanya.

Tedy yakin kerja sama ini bakal berhasil karena keduanya punya latar belakang perusahaan tambang. "Antam punya bahan bakunya, Inalum punya proses hilirisasinya," tutup Tedy. (Zul/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya