Dolar Menguat, Penerbangan Domestik Makin Diminati

Masyarakat yang akan bepergian ke luar negeri beralih ke penerbangan lokal.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Jun 2015, 19:38 WIB
Ratusan calon penumpang pesawat antre di loket untuk masuk ke pesawat di terminal 1C, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, (14/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah angkutan udara domestik kurun Januari-April 2015 mencapai 20,7 juta orang. Angka ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 17,9 juta.

Sementara, khusus pada April, jumlah angkutan udara tercatat sebanyak 5,4 juta orang. Angka itu naik 5,98 persen dibanding Maret 2015.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, kenaikan arus angkutan penumpang ini dipicu menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Jadi, masyarakat yang akan bepergian ke luar negeri beralih ke penerbangan lokal.

"Dugaan kami salah satunya adalah nilai dolar yang meningkat, kemudian kurs rupiah yang melemah. Ini ada beberapa pembicaraan di lapangan, banyak yang mengalihkan. Tadinya mereka mau liburan ke luar negeri, malah beralih ke domestik," kata dia di Jakarta, Senin (1/6/2015).

Adapun peningkatan penumpang terjadi di Bandara Juanda, Surabaya sebanyak 16,32 persen atau 583,6 ribu. Kemudian, Bandara Ngurah Rai meningkat 5,6 persen menjadi 333,5 ribu, Kualanamu 3,07 persen menjadi 248,4 ribu. Sementara Bandara Soekarno Hatta naik 0,13 persen menjadi 1,49 juta.

Kondisi sebaliknya terjadi pada penerbangan ke luar negeri atau internasional. Penerbangan internasional turun 1,23 persen menjadi 1,1 juta. Di mana, Bandara Soekarno Hatta terjadi penurunan penumpang 4,02 persen menjadi 530,7 ribu, Bandara Juanda 5,96 persen menjadi 63,1 ribu dan Kualanamu turun 2,71 persen 71,7 ribu.

"Sebaliknya peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Hasanudin-Makasar 75,76 persen (5800) dan Ngurah Rai 2,59 persen (325,1 ribu)," tutup dia. (Amd/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya