Liputan6.com, Semarang - Rencana pemerintah Kota Semarang merelokasi para pedagang korban kebakaran Pasar Johar kembali menyisakan persoalan. Sejumlah pedagang mengeluhkan mahalnya biaya sewa kios.
Pasar Rejomulyo adalah salah satu tempat relokasi bagi para pedagang Pasar Johar. Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (13/5/2015) tempat ini masih sepi pedagang.
Terletak 3 kilometer dari Pasar Johar, Pasar Rejomulyo sebelumnya akan dijadikan pusat pasar ikan, namun mangkrak. Bangunan yang masih terbilang baru itu diharapkan membuat nyaman para pedagang.
Kendati pemerintah kota sudah menyiapkan lahan relokasi, sebagian besar pedagang menolaknya. Mereka khawatir akan kehilangan pelanggan karena letaknya tidak strategis.
Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah terbakar pada Sabtu 9 Mei 2015. Api merambat ke pasar sebelahnya, Pasar Yaik. Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 3 triliun. Bahkan titik-titik api itu belum sepenuhnya padam hingga Senin 11 Mei 2015. (Mar/Mut)
Alasan Pedagang Pasar Johar Tolak Relokasi ke Rejomulyo
Rencana pemerintah Kota Semarang merelokasi para pedagang korban kebakaran Pasar Johar kembali menyisakan persoalan.
diperbarui 13 Mei 2015, 14:36 WIB(Liputan 6 TV)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polisi Ungkap Kronologi Kematian Taruna STIP Marunda di Tangan Seniornya
VIDEO: Detik-Detik Pesawat Mendarat Darurat Hingga Nyungsep
Viral! Kisah Intan Sembuh dari Kanker Darah Stadium 4 hingga Dipeluk Lisa BLACKPINK
7 Drama Rowoon yang Paling Populer, Extraordinary You hingga The Matchmakers
Pakistan Catat Rekor April Terbasah dalam 63 Tahun
Penjualan iPhone Turun 10 Persen di Sebagian Besar Dunia
BI Hadiri Pertemuan AFMGM+3 2024, Simak Hasil Kesepakatannya
3 Fakta Usai Ditemukannya Banyak Kondom di RTH Tubagus Angke, Kapolres Jakbar Pastikan Bebas Prostitusi
Pria di Sikka Mendadak Jatuh dan Meninggal saat Jual Babi di Pasar
6 Potret Sarah Keihl Saat Ibadah Umroh, Penampilannya Banjir Pujian
Tampil Perdana, BOY STORY Nyanyikan Lagu Dekat di Hati Hingga Joget Melokal di Pangung Saranghaeyo Indonesia 2024
UNESCO Beri Penghargaan Tertinggi untuk Seluruh Jurnalis Palestina yang Pertaruhkan Nyawa Meliput di Jalur Gaza