Batu Akik Candel Jadi Primadona Warga Poso

Demam batu akik melanda hingga hampir ke seluruh pelosok Tanah Air. Di Poso para penjual batu akik bermunculan bak jamur pada musim hujan.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mei 2015, 07:58 WIB
Demam batu akik melanda hingga hampir seluruh wilayah Indonesia. Di Poso penjual-penjual batu akik bermunculan bak jamur di musim hujan.

Liputan6.com, Poso - Bemam batu akik melanda hingga hampir ke seluruh pelosok Tanah Air. Di Poso, Sulawesi Tengah para penjual batu akik bermunculan bak jamur pada musim hujan. Bagi pemburu batu akik di Poso, batu khas lokal masih jadi primadona untuk dikoleksi, seperti batu candel super dan beberapa jenisnya berdasarkan motif dan warna.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (11/5/2015), batu fosil eboni, batu giok napu, batu sulewana dan batu gunung biru juga menjadi pilihan utama yang ingin dimiliki.

Harga yang ditawarkan oleh para penjual batu pun cukup terjangkau. Untuk sebuah cincin siap pakai dengan batu akiknya dihargai antara Rp 200 Ribu hingga Rp 500 ribu untuk jenis batu. Sementara batu akik termahal dari jenis batu fosil eboni ditawar hingga Rp 1 juta.

Batu fosil eboni sangat langka. Batuan fosil ini tersebar di wilayah Poso yang merupakan tempat pohon eboni atau kayu hitam yang tumbuh endemik hanya di Poso, Sulawesi Tengah. Batuan fosil ini sangat sulit didapat karena berada di dalam tanah.

Selain batu fosil eboni, batu candel super paling dicari oleh para kolektor batu di Poso. Batu ini memiliki khasiat yang dipercaya bisa dipakai sebagai alat terapi penyembuhan beberapa jenis penyakit. Batu candel mempunyai ciri warna hitam legam, namun jika disenter berwarna hijau muda dan mempunyai kandungan besi yang lengket dengan medan magnet. (Dan/Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya