Dolar Makin Perkasa Terhadap Yen dan Euro

Penguatan dolar dipicu dari spekulasi bank sentral Amerika Serikat akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan tahun.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mar 2015, 15:05 WIB
(Foto: foxnews)

Liputan6.com, Tokyo - Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) makin perkasa terhadap mata uang global termasuk Euro dan Yen pada perdagangan Selasa pekan ini. Hal ini juga membuat mata uang emerging market berada di bawah tekanan.

Penguatan dolar ini dipicu dari spekulasi bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan tahun. Prospek kenaikan imbal hasil di AS akan menarik dana dari pasar negara berkembang. Hal ini membuat sejumlah mata uang emerging market tertekan.

Sementara itu, bank sentral Jepang dan Uni Eropa sedang melonggarkan kebijakan moneternya untuk membeli obligasi pemerintah. Aksi jual euro terjadi melalui perdagangan di Asia. Dolar juga memecahkan level tertinggi terhadap yen yang mencapai 122,02. Ini level tertinggi sejak Juli 2007.

"Perbedaan kebijakan moneter dan euro melemah sudah mendukung dolar AS. Sementara itu, saham meningkat sehingga meningkatkan risk appetite. Ini akan menjadi kunci kelanjutan penguatan dolar," ujar Junichi Ishikawa, Analis IG Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (10/3/2015).

Dolar juga menguat terhadap mata uang di Asia. Mata uang Korea Selatan Won menyentuh level terendah sejak Agustus 2013. Lalu dolar Singapura melemah tajam sejak 2010.

Sementara, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah melemah tipis sebesar 12 poin ke  level 13.059 per dolar AS pada Selasa 10 Maret 2015 dari periode Senin 9 Maret 2015 yang ada di di level 13.047 per dolar AS. (Ahm/)

 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya