Liputan6.com, Jakarta - Upaya mencapai target peningkatan ekspor sebesar 300 persen atau senilai US$ 458,8 miliar pada 2019, Indonesi perlu merubah arah ekspor dari sebelumnya ekspor produk primer ke ekspor produk manufaktur.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti mengatakan saat ini ekspor Indonesia sangat tergantung permintaan dari luar negeri. Sehingga jika ingin meningkatkan ekspor, maka harus melihat apa saja permintaan dunia.
"Untuk bisa meningkatkan itu kami melakukan pendekatan dari sisi produknya dulu. Pertama yang kita lihat adalah bagaimana kondisi pasar dunia, komposisi marketing seperti apa," ujarnya di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2015).
Menurutnya, setelah dicermati ternyata pasar dunia saat ini membutuhkan barang-barang yang sifatnya manufaktur dengan porsi mencapai 67 persen. Sementara kebutuhan barang primer hanya sekitar 33 persen.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi ekspor Indonesia, kondisi ekspor kita manufaktur itu hanya 33 persen dan primer 63 persen.
"Kalau kita mau meningkatkan ekspor nantinya di 2019 kelihatan kalau melihat pasar dunia. Kita kembali lagi kepada pola ekspor kita mengikuti pola impor negara tujuan ekspor. Berarti ke depannya kita harus seperti itu. Karena pasar dunia manufaktur lebih besar primernya lebih sedikit kontribusinya," jelasnya.
Maka untuk mencapai target peningkatan ekspor non-migas sebesar 300 persen pada 2019, syarat utama bagi Indonesia yaitu harus merubah pola ekspor atau struktur ekspor menjadi manufaktur sekitar 65 persen dan primer 35 persen.
"Ini merupakan syarat utama karena jelas permintaan jelas lebih kepada manufaktur. Walaupun produk primer kita masih tetap tinggi seperti CPO, ikan, udang tetapi yang utama di pasar dunia adalah manufaktur," tandasnya. (Dny/Nrm)
Ini yang Harus Dilakukan RI Buat Raih Target Ekspor Naik 300%
Saat ini ekspor Indonesia sangat tergantung permintaan dari luar negeri.
diperbarui 02 Feb 2015, 20:44 WIBSuasana bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (9/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Alasan Seseorang Selingkuh dari Pasangannya, Masuk Akal Nggak?
VIDEO: Diskusi: Tiga Pembunuh Vina Menghilang, Bakal Diselidiki Ulang?
Rumah Dekat Guest House MER-C Indonesia Kena Serangan Udara Israel, Relawan Selamat dan Dievakuasi
Ramai soal Mutu Beton Akan Jalan Tol MBZ, PT JJC Pastikan Hal Ini
Momen Kocak Orang Arab Hadiri Pernikahan ART-nya di Indonesia, Berikan Emas dan Uang Rp42 Juta
Ayah Eki Pacar Vina Cirebon Angkat Bicara: Saya Cukup Sabar, Jangan Membuat Kami Lebih Sakit
Diajak Gabung Prabowo, Luhut Kasih Bocorkan Rencana Kabinet Selanjutnya
Kunjungi Indonesia, Legenda Manchester United Ryan Giggs Ingin Coba Makan Bakso dan Sate
Shia LaBeouf Nongol Lagi di Red Carpet Setelah 4 Tahun Absen, Aktor Transformers Comeback di Ajang Ini
VIDEO: Mabes Polri Janji Bakal Tuntaskan Kasus Pembunuhan Vina, Cari Tiga Pelaku
Pemondokan Layak Huni dan Makanan Jemaah Calon Haji Dijamin Kemenkes Penuhi Syarat Kesehatan
Cara UOB Indonesia Dukung Perempuan Modern