Presiden Jokowi Perintahkan Menhub Evaluasi Prosedur Penerbangan

Jokowi beralasan agar ke depan tidak ada lagi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti hilangnya pesawat AirAsia QZ8501.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Des 2014, 19:57 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan untuk mengevaluasi prosedur penerbangan pesawat di Indonesia.

Dalam keterangannya di kantor pusat Badan Sar Nasional (Basarnas) Jokowi beralasan agar ke depan tidak ada lagi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura.
 
‎"Saya juga telah memperintahkan Menteri Perhubungan untuk segera memeriksa semua prosedur dan semua proses penerbangan, serta kondisi pesawat udara secara maksimal," kata Jokowi, Senin (29/12/2014).
 
Jokowi menambahkan apa yang dimintanya tersebut atas saran dari Internasional Civil Asosiation Organization (ICAO).
 
‎Tidak hanya itu, dirinya juga meminta kepada BMKG untuk terus meningkatkan kualitas teknologi perkiraan cuaca yang dapat digunakan para pilot secara lebih jelas dan lebih baik.
 
"Dan terakhir marilah semaksimal mungkin kita bersama mendukung pencarian pesawat ini, dan kita harapkan segera mendapatkan hasil dan kejelasan‎," tegas Jokowi.
 
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu dipastikan hilang kontak dari radar Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB.
 
Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
 
Baru 41 menit mengudara, Airbus A320-200 yang membawa 162 orang lenyap tanpa jejak, bahkan tanpa menyisakan ELT (emergency locator transmitter) sekalipun.
 
Faktor cuaca diduga menjadi salah satu penyebab hilangnya AirAsia.  Apalagi, kontak terakhir pilot Iriyanto dengan menara kontrol adalah untuk minta izin bergeser dan naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari cuaca buruk.
 
Proses pencarian jejak pesawat AirAsiaQZ8501 masih terus dilakukan di antara Tanjung Pandan, Pulau Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat. Hingga kini pihak terkait yang melakukan pencarian telah menemukan daerah yang sementara diduga menjadi tempat terakhir pesawat nahas tersebut hilang kontak‎. (Yas/Nrm)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya