Menlu Uni Emirat Arab: Pemblokiran Al Aqsa Tak Bisa Diterima

Menlu Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengecam pemblokiran akses masuk ke masjid al Aqsa.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 04 Nov 2014, 17:27 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersumpah untuk melarang orang Israel memasuki Al-Aqsa apa pun alasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Selasa (4/11/2014). Dalam pertemuan itu dibicarakan pula permasalahan Palestina.

Saat ini kondisi di Palestina dikhawatirkan memanas. Pendudukan Israel di wilayah Yerusalem Timur serta pemblokiran Masjid Al Aqsa dapat menjadi pemicu kembali memburuknya keadaan di Palestina.

"Kami berharap bahwa masyarakat internasional dapat menentang pendudukan Israel (di wilayah Yerusalem Timur) yang menjajah beberapa wilayah Palestina," kata Abdullah di Kantor Kemlu.

Dijelaskan Abdullah, apa yang dilakukan Isreal tidak boleh dilanjutkan. Dia pun berharap adanya tindakan nyata dari komunitas internasional khususnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait masalah Palestina.

"Mereka (Israel) telah melakukan pertikaian dengan pihak-pihak sipil di Palestina dan masyarakat internasional memiliki tanggung jawab besar untuk menyelesaikan itu," terang dia.

Di samping masalah pendudukan Israel, Abdullah juga menyoroti pemblokiran masjid Al Aqsa. Ia menegaskan penutupan jalur masuk masjid yang pernah dijadikan Kiblat bagi umat Islam itu merupakan pelanggaran besar.

"Pemblokiran masjid Al Aqsa sama sekali tidak bisa diterima," jelas dia.

Senada dengan Abdullah, Menlu Retno pun turut mengonfirmasi bahwa dalam perundingan tadi turut dibicarakan masalah Palestina. Mantan Dubes Belanda ini mengatakan, sikap Indonesia sama dengan UEA yang terus menentang penjajahan Israel terhadap warga dan negara Palestina. (Ein)

 
 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya