Banyak Tahu Berformalin Tak Matikan Usaha Produsen Jujur

Meski banyak produsen nakal yang menjual tahu mengandung formalin, produsen tahu lokal tak merasa dirugikan

oleh Fitri Syarifah diperbarui 08 Okt 2014, 12:30 WIB
Aktivitas di sentra pembuatan tahu di Ubung, Denpasar, Bali, Jumat (11/2). Pengusaha tahu dan tempe memperkecil ukuran menyusul meningkatnya harga kedelai.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta Meski banyak produsen nakal yang menjual tahu mengandung formalin, produsen tahu lokal seperti di Semanan, Jakarta Barat mengaku tak merasa dirugikan. Pasalnya, kata mereka, para pengecer tahu dan masyarakat sebagian besar paham dan bisa membedakan tahu berformalin dan yang tidak.

Selain itu, seperti disampaikan Pembantu Umum Pemukiman Industri Kecil Koperasi Tahu Tempe di Semanan, Handoko, industri kecil biasanya hanya memasok kebutuhan pesanan tahu pada penjual sehingga tidak mengganggu proses produksi. Yang membuat produsen memutar otak, justru karena bahan baku kedelai yang semakin mahal.

"Kalau pake formalin, tahu nggak akan bagus hasilnya. Tapi karena disini pembuatannya alami dan berdasarkan pesanan, jadi nggak terlalu ganggu produksi" kata Handoko pada Liputan6.com, ditulis Rabu (8/10/2014).

Handoko mengaku, walaupun semua home industry di kawasan Semanan rata-rata menggunakan alat tradisional, namun hasil produksi memiliki ijin dan melalui pengawasan yang ketat seperti dari laboratorium BPPT, Universitas Trisakti maupun dari Balai Besar Industri Kimia (Pekayon) sehingga kualitas dan standar mutu juga kebersihan dijaga dengan baik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya