Liputan6.com, Hong Kong - Bentrokan kembali mewarnai unjuk rasa pro-demokrasi yang digelar puluhan ribu demonstran di Hong Kong, hari ini. Personel Kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah kerumunan demonstran yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan aktivis.
Seperti dilansir CNN, Minggu (28/9/2014), demonstran memprotes keputusan pemerintah di Beijing yang membatalkan rencana pelaksanaan pemilu demokrasi penuh pada tahun 2017 di wilayah bekas koloni Inggris itu. Sejak sepekan terakhir mereka bertahan di jalanan utama depan kompleks pemerintahan Hong Kong yang kini menjadi bagian China tersebut.
Pihak kepolisian sebelumnya sudah memperingati para pengunjuk rasa agar membubarkan diri. Namun hingga Minggu sore, demonstran masih memblokir jalanan utama di Hong Kong dan bertahan di lokasi protes di gedung-gedung pemerintah yang berada di kawasan bisnis Hong Kong.
Pantauan CNN, aparat Kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah puluhan ribu demonstran yang masih bertahan. Seiring dengan itu, polisi antihuru-hara yang memakai masker gas juga memukulkan tongkat terhadap demonstran.
Sebelumnya seperti diwartakan BBC, Kepala eksekutif Hong Kong CY Leung menyatakan demonstrasi yang terjadi di Hong Kong adalah 'melanggar hukum'. Dalam pernyataan publik pertamanya sejak protes dimulai, Leung mengatakan bahwa pemilu tahun 2017 akan digelar seperti yang telah direncanakan.
Leung juga berjanji akan 'mengadakan pembicaraan lebih lanjut', di tengah demonstrasi pro-demokrasi yang meningkat. Dia pun mendesak agar masyarakat tidak mengambil bagian dalam protes 'ilegal' tersebut.
Ketegangan sendiri mulai muncul setelah pemerintah di Beijing memutuskan untuk meniadakan pemilihan umum langsung di wilayah bekas koloni Inggris itu.
Jumlah demonstran sendiri terus membengkak pada Sabtu 27 September 2014 malam, setelah kurang dari 24 jam sebelumnya polisi antihuru-hara menggunakan semprotan merica untuk membubarkan pengunjuk rasa di sekitar kantor pusat pemerintahan. Polisi juga menangkap lebih dari 60 orang demonstran.
Salah satu pengunjuk rasa mengatakan dia bergabung dengan yang lainnya untuk mengamankan masa depan yang lebih baik untuk anaknya yang berusia 5 tahun. Sang anak terlihat mendampingi dengan mengenakan kacamata renang untuk melindungi diri jika polisi menembakkan semprotan merica.
"Jika kita tidak berdiri, kita akan khawatir tentang masa depan dia. Dia tidak bisa memilih masa depannya sendiri," kata wanita warga Hong Kong berusia 33 tahun bernama Li seperti dikutip Reuters, Sabtu 27 September malam.
Halau Demonstran, Polisi Hong Kong Tembakkan Gas Air Mata
Polisi Hong Kong berulang kali menembakkan gas air mata untuk membubarkan protes puluhan ribu demonstran pro-demokrasi.
diperbarui 28 Sep 2014, 20:26 WIBPolisi Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah puluhan ribu demonstran. (Reuters)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gilas Madura United, Pelatih Persib Bandung Beri Peringatan di Leg 2 Final Championship Series BRI Liga 1
Naskah Kuno di Museum Prabu Siliwangi Sukabumi, Tempat Belajar Sejarah Padjajaran
KAI Daop 9 Jember Catat 44.697 Penumpang Gunakan Kereta Api pada Libur Waisak
Cukup Pakai 1 Alat, Ini Cara Simpan Roti Agar Tahan Lama dan Tidak Jamuran
Ganjar Sebut Sikap Politik PDIP akan Diperjelas Megawati saat Kongres
Hanya dengan 2 Bahan, Ini Cara Cuci Paru Sapi Agar Bersih Maksimal dan Tidak Bau Amis
Pesepeda Diajak Jadi Agen Pariwisata Jabar, Pj Gubernur Bey Buka Cycling de Jabar 2024
Adu Hadiah Juara Piala FA dan Carabao Cup, Lebih Gede Mana?
9 Penyebab Rasa Malas dan Kurang Bersemangat yang Sering Menghantuimu
Bintang Bulu Tangkis Indonesia Turun Gunung di Singapore Open 2024
Catat! Hukum Qurban Bisa Menjadi Wajib jika Seperti Ini
Berapa Hadiah Piala FA yang Dibawa Pulang Manchester United Usai Taklukan Manchester City?