Ahok: Mending Kutu Loncat daripada Kutu Busuk

Pernah jadi politisi Partai Golkar, lalu sekarang mundur sebagai kader Partai Gerindra, Ahok tak menampik dirinya adalah Kutu Loncat.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 11 Sep 2014, 11:26 WIB
Ahok beserta istri Veronica Tan saat bersiap memasukkan surat suara ke dalam kotak. (Liputan6.com/ Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Pernah jadi politisi Partai Golkar, lalu sekarang mundur sebagai kader Partai Gerindra, Wagub DKI Jakarta Ahok tak menampik dirinya adalah Kutu Loncat. Baginya, lebih baik meloncat atau berpindah daripada diam di tempat dan menjadi Kutu Busuk.

"Lebih baik jadi Kutu Loncat dong, daripada Kutu Busuk," ucapnya sambil tersenyum di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Namun, sekarang dia mengambil keputusan yang sedikit berbeda untuk tak langsung loncat-loncat atau pindah. Bila dulu ia ditarik dari Partai Golkar pindah ke Gerindra, kali ini Ahok memutuskan untuk vakum sementara dari dunia politik.

Ahok mengumpamakan layaknya suami istri yang cerai tidak akan langsung menikah karena ada masa Iddah.

"Ngapain (pindah partai). Kamu emangnya kalau habis cerai langsung kawin? Ada masa Iddah kan? Ya sama. Saya dengan parpol-parpol baik saja. Yang nggak baik sama saya kan yang punya kepentingan," jelas Ahok.

Ahok telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada DPP Partai Gerindra. Menurut Ahok, Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan dirinya. Sebab, partai berlambang kepala garuda itu mendukung kepala daerah dipilih oleh DPRD, sementara dirinya secara pribadi menolak perubahan mekanisme itu karena menganggap akan merugikan rakyat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya