Menteri ESDM Sebut Paling Sulit Naikkan Tarif Listrik

"Kalau sudah mati lampu, baru ingat listrik penting," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Mei 2014, 14:07 WIB
Jero Wacik meminta Panglima TNI untuk mengawasi pertambangan minyak, gas, batu bara, dan sektor energi terbarukan (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengharapkan pengertian masyarakat apabila pemerintah berencana menaikkan tarif tenaga listrik. Hal itu karena tarif tenaga listrik perlu naik untuk investasi infrastruktur listrik karena kebutuhan listrik naik.

"Kalau dinaikkan tarifnya susah setengah mati. Di sinilah mesti saling mengerti kalau naik sedikit maulah. Kalau tidak mati," ujar Jero, saat membuka rapat koordinasi Gubernur/Bupati dari kawasan geopark di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (14/5/2014).

Jero menambahkan, saat ini kebutuhan listrik terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya masyarakat kelas menengah.

"Listrik ada dua bagian satu sektor pengguna satu pembangkit dan distribusi. Kelas menengah cirinya padat pangan dan energi," tutur Jero.

Selain itu, Jero mengungkapkan, masyarakat belum peduli betapa pentingnya energi listrik sehingga perlu dijaga, baru terasa bila listrik mengalami pemadaman. "Kalau sudah mati lampunya baru ingat listrik penting," kata Jero.

Jero menambahkan, jika tidak ada yang menghemat, maka secanggih-canggihnya teknologi kelistrikan yang digunakan, maka tetap saja ada kemungkinan padam. "Secanggih-canggihnya listrik tetap saja mengalami padam," ujar Jero. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya