Liputan6.com, Jakarta - Buruh dinilai harus mulai mengurangi tuntutannya. Sebab jika terlalu banyak menuntut, kondisi ini akan membuat pengusaha asing memilih membawa pekerja dari negaranya sendiri, terlebih lagi jika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 terlaksana.
Ketua The Labor Institute Rekson Silaban mengatakan, hal seperti ini telah banyak dilakukan perusahaan-perusahaan China yang banyak membawa pekerja sendiri dari negara, baik masuk secara legal maupun ilegal.
"Orang ekspatriat yang kerja di sini mulai banyak, perusahaan China sudah banyak yang bawa pekerjanya sendiri, dengan menawarkan upah lebih rendah," ujar dia usai diskusi East Asia Pacific At Work: Emplotment, Enterprise and Well-being di Hotel Intercontinental, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Dia menjelaskan, di negara lain seperti Laos, hal ini juga terjadi. Di mana buruh yang sering melakukan aksi unjuk rasa menuntut perusahaan akhirnya dikeluarkan dan diganti dengan pekerja baru.
"Yang demo-demo ini diganti, itu terjadi di Laos, sementara seribu orang pekerja mereka bawa," lanjutnya.
Rekson juga mempertanyakan kekuatan dari Undang-Undang (UU) yang mengatur soal tenaga kerja asing di mana menurut dia dalam UU menyatakan tidak boleh ada pekerja asing bila di dalam negeri ada pekerja yang mampu melakukan pekerjaan tersebut. "Nanti kita lihat apakah perjanjian dalam MEA akan mengalahkan UU," katanya.
Selain itu, Rekson juga meminta untuk pemerintahan mendatang agar bisa menghapuskan sistem pekerja alih daya atau outsourcing yang selama ini dinilai menjadi menghambat kesejahteraan buruh.
"Ini bagaimana pemerintah mendatang bisa mengilangkan liberalisasi outsousing yang kebablasan. Karena kalau lebih banyak pekerja yang kontrak daripada yang permanen kita akan miskin," tandas dia.(Dny/Nrm)
Buruh RI Kerap Demo, Investor Asing Pilih Bawa Pekerja Sendiri
Telah banyak dilakukan perusahaan-perusahaan China yang banyak membawa pekerja sendiri dari negaranya.
diperbarui 08 Mei 2014, 16:55 WIBPekerja melakukan proses pengemasan obat herbal di Pabrik PT Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (2/5). (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelaku Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Melarikan Diri
Elon Musk Tiba di Bali Minggu 19 Mei, Bakal Resmikan Starlink Bareng Jokowi
Kata Heru Budi soal Peluang Maju Pilkada Jakarta Jika Direstui Jokowi: Hari Esok Penuh Misteri
Jalin Kerja Sama Pembiayaan Dealer dengan DCVI, Ini Target KB Bank
Cara Pakai WA for Web di HP Android dan iPhone, Cek Ini Jika Error
Polisi Akui 8 Pembunuh Vina Cirebon Sempat Ubah Keterangan Terkait 3 Tersangka yang Masih Buron
Cannes 2024: Gunakan Gips, Aishwarya Rai Bachchan Tetap Memukau dengan Gaun Hitam Dramatis
Putin dan Xi Jinping Janjikan Era Baru Kemitraan Rusia-China, Bersama Menentang AS
Gunung Ibu Awas, Warga di 4 Desa Kabupaten Halmahera Barat Dievakuasi
BEI Cecar Soal Potensi Penyajian Kembali Laporan Keuangan 2015-2022, PT Timah Jawab Begini
Bukan Baking Soda, Begini Trik Bikin Cumi Jadi Empuk Pakai 1 Bahan Dapur
Ajak Nonton Bioskop, Pasutri di Bandar Lampung Kompak Curi Sepeda Motor Teman