Logo Partai Tak Tampak, Baliho Prabowo Sempat Bikin Bingung

Selain itu, ada APK dari PDIP, Golkar, Demokrat, dan Nasdem yang masih terpasang di Semarang.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 08 Apr 2014, 15:14 WIB
Baliho Prabowo (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Semarang - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Semarang terus menurunkan alat peraga kampanye (APK) pada H-1 sebelum pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Namun mereka sempat menemui kendala.

Ada baliho bergambar Prabowo Subianto yang terlihat tidak berunsur kampanye. Tidak ada logo partai dan caleg Partai Gerindra. Setelah diteliti, unsur partai tersebut sebenarnya ada dalam spanduk itu. Namun ditutupi kain putih.

Hal ini membuat panitia kebingungan apakah mau mencabut spanduk tersebut atau tidak. Tapi pada akhirnya mereka menurunkannya atas perintah Ketua Panwaslu Kota Semarang Sri Wahyu Ananingsih.

"Sudah, turunkan saja itu," kata perempuan yang akrab dipanggil Ana di Semarang, Selasa (8/4/2014).

Ana menegaskan baliho tersebut masuk dalam APK parpol. Kata dia, meski lambang partai ditutup, tulisan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra masih ada di bawah nama Prabowo Subianto.

"Inisiatif partainya (memasang penutup pada lambang partai). Tapi ini termasuk APK parpol dan parpol masuk peserta pemilu legislatif. Jadi ini tetap harus diturunkan," kata Ana.

Ana menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan sikap sejumlah jasa biro iklan yang masih melayani pemasangan iklan parpol pada hari tenang menjelang pileg. Padahal sebelumnya biro iklan sudah diperingatkan agar melepas iklan caleg ataupun parpol pada 5 April lalu.

Selain itu, ada APK dari PDIP, Golkar, Demokrat, dan Nasdem yang masih terpasang. Ada banner PDIP yang masih terpasang di Jalan Singa Utara, Semarang. Stiker Golkar masih menempel di Perumahan Aria Mukti. Juga bendera Golkar dan Nasdem yang berkibar di Kecamatan Pedurungan.

Saat dikonfirmasi, petugas Panwaslu Pedurungan, Parlindungan Manik, mengatakan pihaknya kekurangan personel untuk mencopot seluruh APK di Semarang. Jadi belum semua APK dicabut. "Kita keterbatasan tenaga, jadi belum semua," ujar Parlindungan. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya