Kendaraan yang Mogok Terus Bertambah

Jumlah sepeda motor yang mogok akibat mengisi premium di SPBU di Cilegon dan Serang, Banten, terus bertambah. Banyak kendaraan dibawa ke bengkel mengeluhkan masalah yang sama, yaitu busi.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Mei 2007, 19:14 WIB
Liputan6.com, Serang: Sejumlah pengendara sepeda motor di Serang dan Cilegon, Banten, Rabu (16/5), masih mengeluhkan kerusakan kendaraa mereka setelah diisi bahan bakar minyak (BBM) oplosan. Ruslam, misalnya, sudah dua kali mengganti busi sepeda motornya yang mogok. Tapi busi terus basah.

Pria yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Serang ini pun terpaksa membawa sepeda motornya ke bengkel. Hal ini terjadi setelah ia mengisi motornya dengan BBM jenis premium di sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di Serang.

Selain Ruslan, puluhan pemilik kendaraan di Serang dan Cilegon juga mengalami nasib yang sama. Sampai saat ini, banyak kendaraan dibawa ke bengkel dengan keluhan yang sama, yaitu busi [baca: Puluhan Kendaraan Mogok Setelah Diisi Premium].

Selain banyak kendaraan yang mogok, belasan SPBU di Cilegon dan Serang sampai saat ini masih enggan menerima pasokan premium dari unit pemasaran III Tanjung Gerem, Merak. Pasalnya, dari sanalah asal premium yang diduga tercampur bahan lain.

Saat ini, pihak SPBU menunggu kiriman pasokan premium dari terminal Plumpang, Jakarta Utara. Akibatnya, SPBU di Cilegon dan Serang mengalami kelangkaan premium karena terlambatnya pasokan dari Plumpang [baca: Belasan SPBU di Banten Memboikot Pengiriman Premium].

Pihak Pertamina hingga saat ini masih belum memberikan keterangan mengenai kasus tercampurnya premium dengan bahan lain. Mereka mengaku masih akan menyelidiki kasus ini.(BOG/Ariel Maranoes dan Agus Faisal Karim)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya