Liputan6.com, Dhaka: Unjuk rasa menuntut reformasi Komisi Pemilihan Umum dan penundaan pemilu di Dhaka, Bangladesh, Kamis (21/12), berakhir ricuh. Kericuhan terjadi setelah polisi antihuru-hara membubarkan dengan paksa aksi yang digelar ribuan demonstran. Sejumlah warga dilaporkan cedera akibat hantaman tongkat aparat.
Awalnya aksi yang dimotori aliansi 14 partai oposisi berjalan lancar. Tapi suasana kemudian memanas saat pengunjuk rasa meminta para sopir angkutan umum setempat untuk menuruti seruan mogok massal. Bahkan, demonstran sempat memblokir ruas jalan dan menghancurkan kendaraan yang lewat. Akibatnya, aktivitas pemerintahan dan niaga di Kota Dhaka, lumpuh. Sekolah-sekolah juga dilaporkan tutup lebih awal.(ORS)